Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertamina Resmikan PLTS Kilang Plaju

        Pertamina Resmikan PLTS Kilang Plaju Kredit Foto: Djati Waluyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2,25 Megawatt peak (MWp).

        Senior Vice President Infrastructure, Integration & Optimization Pertamina Agus Harsoyo, mengatakan, pembangunan PLTS ini merupakan hasil sinergi Pertamina Group, yaitu antara KPI dengan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE).

        Adapun PLTS yang terpasang berkapasitas 2,25 MWp yang dibangun di atas area seluas 2,2 hektar ini menyuplai kebutuhan energi listrik ke gedung perkantoran serta perumahan di Komperta. 

        Baca Juga: Asosiasi Minta Revisi Permen PLTS Atap Segera Rampung

        Agus Harsoyo menyebut, komitmen dalam transisi energi harus diwujudkan bersama-sama secara kolaboratif, salah satunya dengan proyek kolaboratif antar subholding di bawah pengelolaan Pertamina.

        “Melalui sinergi antara PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), diharapkan dapat menekan biaya operasional dan mendukung keandalan di kilang,” ujar Agus dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (20/9/2023). 

        Sementara itu, Direktur Proyek & Operasi PNRE Norman Ginting berharap, peresmian PLTS berkapasitas 2,25 MWp ini dapat meneguhkan posisi Pertamina sebagai pemimpin transisi energi. 

        "PLTS menjadi bagian dari proyek yang akan terus kita lakukan, karena secara konsep operasional dapat membantu efisiensi dan dekarbonisasi, dan meneguhkan posisi Pertamina untuk semakin memimpin transisi energi,” ujar Norman. 

        Norman mengatakan, pasca pembangunan PLTS yang digarap selama kurang lebih empat bulan ini, peluang dalam proses dekarbonisasi antara Pertamina NRE dan KPI serta subholding lainnya, diharapkan akan terus dijalankan secara agresif dan masif.

        “Salah satunya untuk mendukung roadmap Kementerian BUMN menuju Indonesia Emas 2034,” ucapnya. 

        Disisi lain, Direktur Operasi PT KPI, Didik Bahagia, mengatakan akan adanya komitmen tinggi KPI yang secara nyata mendukung dekarbonisasi di unit operasi. 

        "Tentu saja ini langkah nyata kita dalam mendukung dekarbonisasi dan mewujudkan mimpi Net Zero Emission,” ujar Didik.

        Selain untuk meningkatkan keandalan suplai power, PLTS ini juga membuktikan bahwa Kilang Plaju berkomitmen penuh pada dekarbonisasi, serta meningkatkan ESG rating untuk KPI dan Pertamina secara keseluruhan.

        Ia berharap akan adanya penambahan kapasitas PLTS di Subholding Refining & Petrochemical Pertamina kedepannya. 

        “Harapan kami, PLTS ini bertambah hingga mencapai 10 MWp untuk menyuplai ke dalam kilang, sehingga total secara di area operasi KPI akan mencapai lebih dari 12 MWp di 2024,” ucapnya. 

        Pertamina menargetkan penurunan emisi sebesar 30 persen pada tahun 2030, dengan meningkatkan  portfolio hijau di internal Pertamina Group sebesar 17%. Salah satunya adalah melalui pemanfaatan PLTS yang menjadi unggulan untuk mewujudkan transisi energi di internal Pertamina.

        Dalam proyek ini, Pertamina NRE menjadi pihak yang menyediakan PLTS di Kilang Plaju. Transisi energi melalui pemanfaatan PLTS di lingkungan kilang diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pertamina NRE dengan KPI pada Maret 2021.

        Dibangunnya PLTS di area Kilang Plaju ini mendorong kreasi nilai dari segi ekonomi dan lingkungan. Dari segi ekonomi, diharapkan bahwa instalasi PLTS dapat mengurangi konsumsi gas alam di kilang sebesar 6000 ton per tahun dan dapat mendorong penghematan biaya yang kita targetkan sebesar 5.000 dolar AS per tahun. Sedangkan dari segi lingkungan, PLTS Kilang Plaju diproyeksikan turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon sebesar 2344 Ton/tahun. 

        PLTS di area Kilang Pertamina Plaju ini sebagai salah satu katalis dan bukti komitmen Pertamina dalam melaksanakan praktik bisnis yang dengan jejak karbon lebih rendah dan lebih berkelanjutan.

        Baca Juga: Dinilai tidak efektif Dorong Capaian EBT 2025, Revisi Permen PLTS Atap Perlu Dikaji Ulang

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: