Pemahaman Literasi Digital ke Pelajar Agar Bijak Bermedia Sosial hingga Keamanan Menyimpan Data Pribadi di Ponsel

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk Pendidikan di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Sekitarnya pada Selasa (19/9/2023).

Berkembangnya teknologi dan internet membutuhkan keahlian penggunanya untuk beradaptasi dan menguasai digital skill. Literasi digital menjadi urgensi bagi masyarakat termasuk pelajar dan civitas di sekolah supaya makin cakap bermedia digital, tak hanya menggunakan internet untuk gaming ataupun media sosial tapi juga manfaat yang lebih positif.

Survei We Are Social dan HootSuit pengguna internet di Indonesia semakin bertambah pesat, bahkan sekarang di pertengahan awal 2023 jumlahnya mencapai 215 juta atau hampir 80 persen total penduduk. Sementara media sosial telah digunakan oleh 191 orang dengan rata-rata pemakaian 3 jam lebih per hari. 

Baca Juga: Literasi Digital Buat Pelajar Makin Mahir Memanfaatkan Teknologi

Namun, kenaikan jumlah pengguna belum berbanding lurus dengan kemampuan literasi digital masyarakat Indonesia. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menyebutkan bahwa dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019. 

"Media sosial adalah ruang bertumbuh, ada peluang, tantangan, proses kreativitas, inovasi, dan jadi sarana menyalurkan hobi," ungkap Founder Kumpulan Emak Blogger, Mira Sahid saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen pendidikan di DKI Jakarta, Banten dan sekitarnya, Selasa (19/9/2023).

Di sisi lain dalam menggunakan media sosial, agar maksimal maka ketahui kelebihan dan kekuranganya dari tiap platform. Misalnya Instagram yang lebih memiliki kekuatan dalam pesan melalui gambar atau foto, lalu Twitter atau sekarang X dibatasi kata-kata saja, dan YouTube untuk unggahan video dengan durasi panjang. 

Namun ia mengingatkan kembali persoalan seperti cyberbullying, pornografi, berita hoaks, radikalisme, hingg penipuan online. Pengguna media digital pun diharapkan kritis, karena internet tak hanya berisi hal-hal positif tapi juga negatif. 

Selain itu, setiap aktivitas di internet juga akan meninggalkan jejak digital. Inilah yang membuat pemahaman akan literasi digital perlu terus disampaikan ke peserta didik, agar menghindari risiko dari penyebaran data pribadi hingga penipuan dan dampak negatif lainnya dari jejak digital yang dicuri. 

Mengunggah data pribadi secara aman di perangkat digital hingga membuat password yang kuat agar tidak diretas juga menjadi bagian perlindungan keamanan digital. "Menyimpan data-data pribadi di ponsel bisa berbahaya, apalagi kalau adik-adik mengakses wifi publik. Itu bisa otomatis data-data kita terserap, jadi upayakan jangan menyimpan data-data pribadi," paparnya lagi. 

Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi antara lain Founder Kumpulan Emak Blogger, Mira Sahid dan Koordinator Program Siberkreasi, Abdurrahman Hamas, serta Founder Zeotech, Muhammad Arifin. 

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo. 

Baca Juga: Percepat Transformasi Digital, PIDI 4.0 Jodohkan Industri dan Inovasi Teknologi