Etika Digital Bijak Berbagi Informasi dan Berkomentar di Ranah Online
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan kegiatan Chip In #MakinCakapDigital2024 bertemakan “Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial”. Kegiatan Nonton Bareng Literas Digital segmen komunitas di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang digelar di Lapangan Secata Rindam V, Brawijaya, Magetan, Jawa Timur, Sabtu (20/7/2024).
Kegiatan ini disiarkan serentak di tiga desa yaitu Mojopurno, Kembangan, dan Lembeyan Kulon yang merupakan wujud komitmen Kominfo RI mempercepat transformasi digital di sektor komunitas/masyarakat menuju Indonesia Makin Cakap Digital.
Diketahui indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.
Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.
Di kesempatan Nonton Bareng Literasi Digital tersebut, PJ Bupati Magetan, Hergunadi MT mengatakan, bahwa pesatnya perkembangan media sosial dengan fleksibilitasnya, memudahkan seseorang untuk terlibat langsung dalam berkomunikasi. Di mana setiap orang bisa mengunggah konten, berbagi, maupun merespons pengguna media sosial lainnya.
Kebebasan ini yang membuat hampir seluruh masyarakat menjadi pengguna media sosial dan sudah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan saat. Namun ia pun mengingatkan bahwa penggunaan medsos secara bijak penting bagi kehidupan bangsa.
"Karena media sosial dan teknologi digital akan menjadi berkah dan bukan musibah jika diperhunakan dengan benar. Medsos bisa mempererat silaturahmi dan mempersatukan warganet dari Sabang sampai Merauke, tentu dengan syarat tidak ada konten-konten negatif dan hoaks yang muncul," tegasnya
Kegiatan ini juga menghadirkan nara sumber lain yang hadir secara online seperti Ketua Relawan TIK Magetan dan Freelance Web Developmer, Andi Fajar yang berbagi tentang keamanan digital. Ia mengungkapkan sisi positif keberadaan teknologi yang telah mempermudah masyarakat, namun terdapat sisi buruk dengan semakin banyak penipuan, pencurian akun dan kriminal lainnya.
Untuk itu menurutnya, pengguna media digital perlu meningkatkan pemahaman keamanan digital, seperti keamanan perangkat digital dengan kata sandi, autentifikasi, dan termasuk perangkat lunak seperti Find My Device, Back Up Data, Antivirus, hingga Enskripsi Full Disk.
"Mengamankan identitas digital juga tak kalah penting. Gunakan passpor yang kuat, hindari membagikan data pribadi seperti nama ibu kandung. Waspadai penipuan digital, cek rekening.id apakah termasuk dalam daftar hitam atau white list," katanya lagi.
Selanjutnya terkait rekam jejak digital, Kadang mengunggah foto apakah perlu atau tidak. Kemudian yang menajdi rekam jejak digital, yang tidak bisa dihapus karena mungkin saja sudah ada tangkapan layarnya oleh pengguna lainnya.
"Bagi yang ingin melamar kerja pastikan komentar yang baik karena biasanya perusahaan akan mengecek rekam jejak digital," cetusnya lagi.
Nara sumber lainnya, Alamsurya Kubara yang merupakan Relawan TIK dan Pembina Yayasan Innovation Union, mengingatkan agar pengguna media digital memanfaatkan media sosial sebaik mungkin. "Bikin konten kreatif untuk bermedia sosial," katanya sambil menambahkan untuk memanfaatkan momentum ini agar cuan.
Bukan sekadar memakai dan membuat konten, diharapkan pengguna media digital juga mempelajari jurus-jurus agar kontennya bisa optimal mendatangkan rasa penasaran dan ingin tahu pengguna lain di TikTok dan Instagram.
Sementara Bayu Oktara, MC dan seorang Penyiar Radio, mengajak agar pengguna media digital lebih memahami etika digital.
"Kita harus bijak dalam berbagi informasi. Pertimbangkan kembali berbagi informasi pribadi yang terlalu rinci atau pribadi," ungkap Bayu Oktaraz
Bukan itu saja, sebagai warganet cerdas, Bayu mengingatkan agar mengkurasi informasi untuk menghindari penyebaran informasi palsu atau tidak terverifikasi. Memberi pendapat di ranah online pun, pengguna harus mengetahui prinsip menghargai perbedaan dan sebaiknya menghindari perdebatan yang tidak sehat atau bersifat meremehkan.
"Bahkan kita tetap harus berkomunikasi dengan sopan meski berbeda pendapat," sambung Bayu.
Lebih lanjut ia mengatakan untuk menjaga etika saat memberikan foto dan gambar. Sebagai pengguna media digital, hindari mengunggah gambar dan konten yang sekiranya akan merugikan orang lainc karena itu, pastikan untuk meminta izin saat membagikannya.
Baca Juga: Luluskan 3 Ribu Siswa, Jabar Digital Academy Cetak Generasi Muda Digital Berprestasi
Tapi dalam mengembangkan jejaring pertemanan di dunia maya, tak ada salahnya sebagai pengguna kita juga memberi apresiasi atas unggahan atau konten orang lain. Berikan tanda suka maupun komentar yang sopan untuk mendukung atas kreativitas dna kontribusi orang lain.
Kegiatan Nonton Bareng Literasi Digital 2024 segmen komunitas di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu RTIK Tulungagung, Mei Santi, Pelatih Pusdiklatcab Tulungagung dan Relawan TIK Tulungagung, Mohamad Subaweh, dan Direktur Sigma Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi. Acara ini juga melibatkan 10 komunitas yang ada di Magetan.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement