Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Komisaris BUMN Tuding Pengusaha Ogah Bantu Anies karena Tahu Bakal Kalah, 'Mereka Ogah Buang Duit!'

        Komisaris BUMN Tuding Pengusaha Ogah Bantu Anies karena Tahu Bakal Kalah, 'Mereka Ogah Buang Duit!' Kredit Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Komisaris Pelni, Dede Budhyarto menyebut keluhan bakal capres Nasdem dan PKB Anies Baswedan terkait banyak pengusaha yang lari dan terkesan menjauh darinya saat 'janjian' untuk bertemu.

        Ada yang menuding Anies dijauhi oleh para pengusaha karena tak mau dikaitkan dengan dukungan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

        Nah, Dede menilai menyindir, bukannya Anies terkesan dijauhi penguasa, akan tetapi si pengusahanya sendiri yang menilai percuma mendukung Anies, toh akan kalah juga di Pilpres 2024. 

        "Koar-koar pengusaha takut membantu dirinya karena akan dipersulit oleh petugas pajak. Faktanya pengusaha ogah nyumbang ke kandidat yang jelas-jelas akan kalah, buang2 duiiit….kata pengusaha…bukan kata saya," tulis Dede di akun Twitter-nya.

        Sebelumnya, Anies menyinggung konglomerat tingkat menengah ke atas. Menurutnya, banyak pengusaha yang takut memberikan dukungan kepadanya di Pilpres 2024 nanti.

        "Banyak pengusaha yang mau membantu, buat catatan yang membantu ukuran yang menengah, yang besar-besar enggak ada yang berani mendekati, semua yang besar-besar itu tidak ada yang dekat," kata Anies dalam talk show bertajuk 3 Bacapres Bicara Gagasan di Universitas Gajah Mada yang diikuti secara virtual pada Selasa (19/9/2023).

        Anies pun mengaku, sempat mendapat dukungan dari para pengusaha kelas menengah ke atas. Pascadukungan yang diberikan, kata Anies, para pengusaha tersebut langsung menjalani pemeriksaan pajak atas perusahaan-perusahaannya.

        Padahal, kata Anies, pemeriksaan itu disebut dilakukan secara acak. Kendati begitu, seluruh perusahaan milik pengusaha itu dilakukan pemeriksaan.

        "Ada contoh (pengusaha) di Jawa Barat membantu, Jawa Tengah membantu. Setelah selesai, katanya random, tapi 10-10 perusahaan miliknya, semuanya diperiksa pajak ya, yang katanya random. Apa yang terjadi? Takut orang membantu," bebernya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: