Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Viral Soal Tak Layaknya Makanan Pencegah Stunting Depok, Muhadjir: Jangan Main-main!

        Viral Soal Tak Layaknya Makanan Pencegah Stunting Depok, Muhadjir: Jangan Main-main! Kredit Foto: Kemenko PMK
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut menu makanan pada Program Makanan Tambahan (PMT) untuk pencegahan stunting di Kota Depok tidak layak.

        Seperti diketahui menu itu hanya berisi sop sawi dan tahu. Muhadjir berharap menu makanan PMT seharusnya dapat memenuhi asupan gizi.

        Baca Juga: Menko PMK Muhadjir Effendy: Masyarakat Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina

        “Itu sangat tidak layak untuk makanan tambahan. Karena makanan tambahan harus memenuhi syarat karbohidrat, protein hewani, vitamin, mineral, harus betul-betul syarat cukup," kata muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (20/11/2023).

        Muhadjir mengatakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah membuat tim untuk mengecek hal tersebut. Ia lantas mengimbau kepada pemerintah daerah tidak boleh main-main dalam menggunakan anggaran yang sudah disediakan untuk program penanganan stunting tersebut.

        Muhadjir menegaskan program penanganan stunting juga penting untuk menyiapkan generasi yang akan berada pada usia produktif saat Indonesia menginjak usia 100 tahun pada 20245 mendatang.

        "Saya mohon tak hanya di daerah tertentu, tapi di seluruh pejabat tak main-main menggunakan anggaran. Terutama APBD dan ada tagging di dana desa. Itu bisa digunakan bersama. Jadi dana daerah dan dana desa bisa digunakan bersama-sama," kata dia.

        Baca Juga: Ikut Aksi Bela Palestina, Muhadjir Effendy: Kita Akan Dukung Sampai Merdeka!

        Diberitakan sebelumnya, menu pencegah stunting dalam program PMT Kota Depok di Kecamatan Tapos membuat gaduh masyarakat karena dianggap belum mampu memenuhi kecukupan gizi balita. Menelan anggaran Rp 4,4 miliar, menu yang disajikan dengan harga Rp 18.000 per paket itu hanya berupa nasi, kuap sup, dan tahu kukus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: