Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Hadiri COP28 UNFCCC di Dubai, Dunia Puji Aksi Iklim Indonesia

        Jokowi Hadiri COP28 UNFCCC di Dubai, Dunia Puji Aksi Iklim Indonesia Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia telah dan terus bekerja keras mencapai net zero emission di tahun 2060 atau lebih awal sekaligus menikmati pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kemiskinan dan ketimpangan terus diturunkan secara signifikan, serta lapangan kerja yang terus tercipta. Hal ini disampaikannya pada kesempatan penyampaian Pernyataan Nasional (National Statement) pada World Climate Action Summit (WCAS) 2030 yang menjadi rangkaian agenda COP 28 UNFCCC, di Dubai, Jumat (1/12/2023).

        Presiden RI menegaskan bahwa dengan segala keterbatasan, Indonesia terus menurunkan emisi karbon. Antara tahun 2020 - 2022, Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 42% dibandingkan dengan perencanaan Business as Usual tahun 2015, antara lain melalui perbaikan pengelolaan Forest & Other Land Use (FOLU) serta mempercepat transisi energi menuju Energi Baru Terbarukan.

        Baca Juga: Di COP28 Dubai, Pertamina Sampaikan Panas Bumi Merupakan Energi Terbarukan Paling Potensial

        Penyampaian pernyataan nasional yang disampaikan oleh Presiden RI tersebut mendapatkan apresiasi dari para negara pihak. Presiden Joko Widodo juga mendapat apresiasi dalam beberapa forum terkait pencapaian penurunan emisi, khususnya terkait dengan restorasi mangrove dan penurunan deforestasi.

        Untuk pertama kalinya, penyampaian national statement COP UNFCCC dilaksanakan di 2 ruang terpisah, dengan audiens yang terbagi dua. Selain itu juga, berbagai pertemuan side events dan pertemuan bilateral dihadiri oleh para delegasi pada saat yang sama. 

        Dalam penyampaian national statement di ruang Plenary Al Ghafat, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), Jumat, 1 Desember 2023, hanya kepala negara yang dapat masuk bersama dengan 2 pendamping. Delegasi Indonesia hanya dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan didampingi oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya dan Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Mansury.

        Terkait dengan informasi yang menyebutkan terdapat delegasi lain yang melakukan walk-out adalah tidak benar sama sekali. Menteri LHK, Siti Nurbaya menjelaskan bahwa dirinya dan wamenlu hadir di semua agenda Bapak Presiden.

        Baca Juga: Jokowi Sebut Pembangunan Infrastruktur Buat Daya Saing Indonesia Meningkat: Belum Melompat...

        "Pengakuan internasional kepada RI sangat positif. Demikian pula pada pertemuan bilateral, yang mana, Sekretaris Jenderal PBB dan juga PM Norway memberikan apresiasi atas progress RI dalam inisiatif aktif serta kemajuan aksi iklim menurunkan emisi, khususnya dalam restorasi mangrove serta penurunan deforestasi yang siginifikan dalam beberap tahun terakhir hingga sekarang," ungkap Menteri Siti dalam keterangannya, Rabu (6/12/2023).

        Setiap delegasi negara dipimpin Kepala Negara/Pemerintahan dan hanya didampingi oleh 2 menteri. Jadi tidak benar sama sekali bahwa ada walk-out atau NGO walk-out. Memasuki ruang sidang bersama kepala negara juga dengan pengaturan yang ketat dalam sistem security PBB.

        Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Mansury juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa justru Presiden Joko Widodo mendapat apresiasi dalam beberapa forum terkait pencapaian penurunan emisi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: