Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dorong Inklusivitas, Microsoft Dorong Teknologi Mengakomodasi Penyandang Disabilitas

        Dorong Inklusivitas, Microsoft Dorong Teknologi Mengakomodasi Penyandang Disabilitas Kredit Foto: Microsoft
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Microsoft buktikan komitmennya untuk menciptakan ekosistem yang ramah terhadap penyandang disabilitas khususnya melalui inovasi dalam sektor teknologi di Indonesia.

        Senior Partner Development Manager di Microsoft Indonesia, Juliana Cen, mengatakan teknologi dapat menjadi kunci dalam memberdayakan penyandang disabilitas. Melalui hal ini, mereka dapat menunjukan kepada masyarakat akan kemampuannya dalam ikut serta mengembangkan kesejahteraan dari Indonesia.

        Baca Juga: Wah, Indonesia-Microsoft Bakal Bangun Kawasan Digital di IKN

        Ia mendorong adanya perhatian dan kerja sama dari pihak berkepentingan untuk menciptakan lingkungan yang inklusiv dalam berbagai aspek dengan mengakomodir penyandang disabilitas.

        "Hidup kita sangat terkait erat dengan teknologi yang berkembang secara pesat. Jadi, jika kita ingin memastikan tidak ada siapapun yang tertinggal, kita harus mampu memenuhi berbagai kebutuhan agar dapat menciptakan lingkungan di mana orang dengan berbagai kemampuan bisa diterima dengan baik. Bayangkan betapa membingungkan dan menakutkannya untuk hidup di dunia yang dirancang tanpa memikirkan kita," kata Juliana dalam acara dari Pekan Kreatif untuk Penyandang Disabilitas di Bloc Bar 2 (exfoya) MBloc Jakarta, dilansir pada Senin (11/12).

        Microsoft sendiri telah berupaya untuk mewujudkan lingkungan tersebut melalui pengembangan memajukan teknologi yang didorong oleh prinsip etika sekaligus menempatkan manusia di kursi terdepan. Salah satu wujudnya adalah Microsoft Copilot.

        Namun, Microsoft tidak berhenti di sana. Untuk menciptakan teknologi yang inklusif, mudah diakses, dan mudah digunakan pengguna, terdapat tiga prinsip penting harus dipegang teguh:

        Baca Juga: Microsoft Luncurkan Laporan 'Dampak Ekonomi AI Generatif', Apa Isinya?

        • Mengakui adanya pengecualian (exclusion). Sadari bahwa kita memiliki bias, dan bahwa disabilitas terbentuk ketika ada interaksi yang tidak sesuai antara seseorang dan lingkungannya. Sebagai designers, merupakan tanggung jawab kita untuk mengetahui apakah desain kita mengesampingkan kelompok tertentu, sehingga kita dapat memitigasinya.
        • Belajar dari keberagaman. Desain inklusif berarti menempatkan semua orang sebagai pusat dari proses pengembangan teknologi sejak tahap paling awal. Libatkanlah penyandang disabilitas untuk mendapatkan pandangan fresh dan beragam di setiap langkah pengembangan teknologi.
        • Kembangkan untuk satu, dan perluas ke lebih banyak lagi. Tahukah Anda bahwa pengaturan layar kontras tinggi pada awalnya dibuat untuk membantu individu-individu dengan gangguan penglihatan? Saat ini, banyak orang mendapatkan manfaat dari pengaturan kontras tinggi saat menggunakan perangkat mereka di bawah sinar matahari yang cerah. Ini hanyalah satu contoh dari bagaimana desain untuk satu kondisi juga dapat bermanfaat untuk individu lain dalam situasi serupa.

        Sebagai sebuah perusahaan, tambah Juliana yang juga merupakan Accessibility Lead Microsoft ASEAN, Microsoft mengedepankan prinsip inklusivitas dalam segala aspek, mendorong empati dan allyship untuk memberdayakan setiap individu dan organisasi di planet ini untuk mencapai lebih. Komitmen ini diwujudkan, misalnya dengan:

        Baca Juga: Tantangan Digitalisasi untuk Kantor Akuntan Publik

        1. Menerapkan desain inklusif di seluruh teknologi Microsoft, termasuk Windows 11, Microsoft 365, Microsoft Teams, dan Visual Studio. Metodologi Desain Inklusif Microsoft juga Microsoft bagikan secara publik untuk membantu orang-orang memahami bagaimana mereka dapat mengintegrasikan desain inklusif ke dalam pekerjaan mereka
        2. Bermitra dengan organisasi seperti Komisi Nasional Disabilitas, Difalink, dan PT Panasonic Gobel Life Solutions Sales Indonesia untuk memperluas jangkauan Microsoft Enabler, sebuah inisiatif yang mempertemukan organisasi nirlaba, mitra pemberi kerja, dan penyandang disabilitas di Asia Pasifik – termasuk Indonesia –guna menciptakan lingkungan kerja yang inklusif di mana setiap orang dapat menunjukkan potensi mereka di tempat kerja.
        3. Memberdayakan penyandang disabilitas untuk memanfaatkan kekuatan AI dan menyelesaikan permasalahan mendesak dunia melalui: 
          • Innovation and AI for Accessibility Grants bagi organisasi yang menggunakan AI untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian penyandang disabilitas.
          • Menghadirkan inovasi tanpa henti seperti Seeing AI App, sebuah aplikasi gratis yang dirancang untuk membantu individu dengan gangguan penglihatan dalam menjalani hari-hari mereka, dengan mengubah dunia visual menjadi pengalaman yang dapat didengar menggunakanteknologi AI.
          • Kesempatan kerja. Microsoft percaya bahwa individu dengan segala kemampuan dapat memperkuat workforce melalui pemikiran inovatif dan solusi kreatif. Termasuk di antaarnya adalah individu dengan neurodivergent. Oleh karena itu, selama beberapa tahun terakhir, Microsoft secara global telah menjalankansebagai bagian dari inisiatif Diversity and Inclusion perusahaan.

        Juliana senang melihat kemajuan yang sudah dicapai dan berharap dapat berkontribusi pada dunia yang tidak meninggalkan siapapun (#LeaveNoOneBehind). Ia berharap perkembangan teknologi yang inklusif terus dikembangkan oleh dunia internasional.

        Baca Juga: Perkuat Digitalisasi Usaha Anggota, KUKMI Jembatani Kolaborasi dan Sinergi UMKM dengan Usaha Besar

        “Kuncinya adalah melihat dunia dari sudut pandang mereka. Untuk seluruh penyandang disabilitas, ingatlah selalu bahwa ketika tidak ada pintu untuk kita, mari kita bangun pintu sendiri,” pungkas Juliana.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: