Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dipersilakan Joget, Anies Baswedan Ogah: Kalau Ada Gagasan Nggak Perlu Banyak Joget!

        Dipersilakan Joget, Anies Baswedan Ogah: Kalau Ada Gagasan Nggak Perlu Banyak Joget! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menegaskan hal seperti Joget tak perlu ia lakukan dalam kontestasi Pilpres 2024.

        Hal ini Anies sampaikan dalam acara ‘Desak Anies’ edisi Mataram pada Selasa (19/12/23).

        Menurut Anies, apabila seseorang sudah memiliki gagasan, ide, dan rencana, maka hal seperti Joget tak diperlukan.

        “Memang masih perlu joget? Nggak perlu. Kalau gagasan, ide, rencana ada maka tak perlu banyak berjoget,” ujar Anies sebagaimana dilihat live dari kanal Youtube Anies.

        Baca Juga: Gagasan Penegakkan Hukum Anies Baswedan di Debat Pertama Nggak Main-main, Begini Penjelasan Peneliti, Simak!

        Adapun dalam Desak Anies Mataram kali ini Anies menyinggung beberapa hal yang menurutnya harus jadi perhatian, salah satunya adalah proyek lumbung pangan atau Food Estate yang dinilai sejumlah pihak gagal.

        Anies blak-blakan menilai food estate saat ini punya masalah serius yang mana menurutnya sama sekali tak menguntungkan petani.

        Menurut eks Gubernur DKI Jakarta itu, Food Estate hanya melibatkan korporasi besar yang mana dana dari pemerintah akan mengalir ke mereka. Seharusnya dana dari pemerintah terkait program seperti food estate mengalir ke petani yang mana selama ini telah berjasa dalam menyediakan pangan nasional.

        “Anggaran yang dimiliki negara ketika itu diberikan kepada program seperti food estate maka dia dipakai oleh korporasi besar, korporasi besar tidak perlu dana dari pemerintah. Dana pemerintah harusnya diberikan kepada petani,” jelasnya sebagaimana dilihat live di kanal Youtubenya.

        Sebagai solusi, Anies mengenalkan dua konsep yakni Koperatif Farming dan Kontrak Farming.

        Kooperatif Farming menurut Anies adalah konsep di mana para petani akan buat koperasi dan mereka akan bisa bercocok tanam di area lebih luas. Begitu area lebih luas pembagian hasilnya lebih mudah.

        Sementara terkait Kontrak Farming, Anies menjelaskan konsepnya adalah kontrak hasil petani bekerja untuk dibeli sehingga saat mereka menanam mereka tahu hasil panen mereka ada pembelinya dengan ada harga dasar dan harga atas sehingga mereka punya kepastian.

        Baca Juga: Emosi saat Debat Capres, Prabowo Disarankan Tak Gunakan Lagi Strategi 'Gemay-Gemoy': Nggak Ada Gunanya!

        “Ini bukan rencana ini sudah kami kerjakan di Jakarta dan kami akan teruskan ke level nasional. Dengan adanya kontrak seperti itu petani tenang karena sudah ada pembeli dengan harga jelas, dan karena ada kontrak mereka bisa kredit alat pertanian, kira-kira dengan begitu dana negara bukan untuk korporasi besar tapi untuk petani kebanyakan,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: