Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Darurat Sampah Plastik, Migas Hulu Jabar Turun Tangan

        Indonesia Darurat Sampah Plastik, Migas Hulu Jabar Turun Tangan Kredit Foto: PT Migas Hulu Jabar ONWJ
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Sampah plastik masih menjadi permasalahan lingkungan di dunia yang belum terpecahkan, meskipun banyak inovasi yang telah dilakukan dalam menanggulanginya.

        Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2021, Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah.

        Bahkan, Peneliti Sampah Plastik, Jenna Jambeck, mengatakan bahwa jika masalah sampah ini tidak segera ditangani, pada tahun 2050, diperkirakan jumlah sampah di laut akan sama dengan jumlah ikannya.

        Menurut data Jenna Jambeck, Indonesia menjadi salah satu negara di dunia dengan penyumbang limbah plastik terbanyak di lautan, yaitu tercatat sekitar 1,2 juta ton metric per tahun.

        "Untuk itu, penyelesaian terhadap sampah ini harus dilakukan dari hulu ke hilir, termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat," kata Jenna dalam keterangan resminya, Kamis (28/12/2023).

        Di Saung Alas, Muara Gembong, pun tidak luput dari permasalahan sampah plastik baik yang terbawa arus maupun akibat perilaku masyarakat setempat dan wisatawan karena Saung Alas adalah salah satu pariwisata yang terdapat di Muara Gembong.

        Untuk itu, PT Migas Hulu Jabar ONWJ (MUJ ONWJ) bekerja sama dengan Yayasan Silaturohim Indonesia dan berbagai lapisan masyarakat bergotong-royong membersihkan sampah di kawasan Saung Alas, Muara Gombong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

        Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada di Saung Alas sebagai salah satu kawasan wisata favorit di Muara Gombong. Sehingga perlu adanya langkah bersama untuk menjadikan masalah sampah ini tidak berkelanjutan.

        Baca Juga: Berbagai Daerah Kembangkan Potensi Energi Bersih Lokal, PLN Serap Hingga 37,7 MW Listrik dari Sampah dan Minihidro

        "Kita sebagai masyarakat harus sadar dan peduli terhadap lingkungan, apalagi Saung Alas ini menjadi salah satu objek wisata Muara Gembong yang terdapat mangrove sehingga kita harus menjaga kelestarian Muara Gembong ini. Kegiatan ini adalah langkah awal kepedulian terhadap lingkungan," ungkap Direktur Utama PT Migas Hulu Jabar ONWJ (MUJ ONWJ) Ubaydillah.

        Menurutnya, program yang dilaksanakan selama 2 hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan bahaya sampah yang sulit didaur ulang.

        Adapun, Pegiat Gerakan Sosial Muara Gombong, Zul mengaku prihatin dengan banyaknya sampah di Saung Alas ini. Padahal Saung Alas ini menjadi kawasan pariwisata favorit di Muara Gombong.

        "Sayang sekali Saung Alas ini menjadi tempat penampungan sampah yang kebanyakan tidak dapat didaur ulang padahal seharusnya pariwisata menjadi tempat yang indah dan nyaman bagi wisatawan, dan harapan kami dengan adanya kegiatan ini mampu menciptakan solusi untuk menangani permasalahan ini," jelasnya.

        Padahal, menurutnya, beberapa sampah dapat diolah untuk dijadikan kebutuhan alat rumah tangga. Seperti sampah kertas yang dapat dijadikan wadah dan sampah plastik yang dapat dijadikan tikar, serta sampah organik untuk dijadikan kompos.

        Baca Juga: Kelompok Wanita Tani Binaan PLN Mampu Hasilkan Ratusan Juta dengan Olah Sampah

        Hal senada diungkapkan oleh peserta yang ikut membersihkan sampah di Muara Gombong sekaligus seorang guru, yakni Nunih. Menurutnya, masyarakat di kawasan tersebut perlu untuk diedukasi soal pengelolaan sampah agar bisa bernilai ekonomis.

        "Sebenarnya sampah ada yang bisa didaur ulang bahkan bisa bernilai ekonomis, tapi masyarakat di sini tidak tahu sehingga kami butuh penyuluhan atau sosialisasi tentang informasi tersebut," katanya.

        Sementara itu, aparat kewilayahan di Kawasan Muara Gombong, Subarma berharap pemerintah terus aktif bersama masyarakat memerhatikan persoalan sampah khususnya di Kawasan Muara Gombong.

        Sehingga, dengan peran serta semua pihak, diharapkan permasalahan ini bisa diatasi. Jika tidak, maka permasalahan ini akan terus berlanjut hingga produksi sampah terus meningkat dan mencemari laut.

        “Banyak yang tidak tahu keberadaan dan potensi yang ada disini, bahkan pemerintah Kabupaten Bekasi ada yang tidak tahu keberadaan Muara Gembong, dan baru kali ini truk sampah DLHK Kabupaten Bekasi datang ke Muara Gembong,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: