Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Megawati Ingatkan Pemilu Bukan Alat Melanggengkan Kekuasaan dengan Segala Cara: Ada Moral dan Etika yang Harus Dijunjung Tinggi.

        Megawati Ingatkan Pemilu Bukan Alat Melanggengkan Kekuasaan dengan Segala Cara: Ada Moral dan Etika yang Harus Dijunjung Tinggi. Kredit Foto: Tangkap Layar/YouTube Arsip Nasional RI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum PDI-Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan Pemilu bukan alat melanggengkan kekuasaan dengan segala cara.

        Hal ini Megawati sampaikan di peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-51 pada Rabu (10/1/23).

        “Pemilu bukan alat elite politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan segala cara, ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi,” jelasnya dilihat dari kanal Youtube PDIP.

        Megawati mengungkapkan menang-kalah adalah hal biasa dalam sebuah pemilihan pemimpin karenanya tak perlu adanya sikap dan perbuatan yang menabrak moral-etika menghalalkan segala cara.

        Ia pun memberi contoh di mana dirinya tak pernah ambil pusing setelah pemilu selesai, ia mengungkapkan apabila itu pilihan rakyat maka tak perlu dipersoalkan.

        Baca Juga: Soal Pemimpin Indonesia, Megawati: Kami Meyakini Ganjar-Mahfud Memenuhi Syarat

        “Saya pernah presiden, tiap setelah pemilu nggak ribut saya, ya sudah kalau memang itu rakyat memilih,” ungkapnya.

        Megawati pun mengingatkan tak ada kekuasaan yang langgeng di dunia ini, kekuasaan yang langgeng menurut Megawati hanyalah milik-Nya di atas.

        “Kekuasaan itu tidak langgeng, yang langgeng itu yang di atas, kekuasaan akan berhenti appaun jabatannya,

        Presiden RI ke-5 itu mengakui ia saat ini melihat adanya arah pemilu yang bergeser sebagaimana mestinya.

        Ia bersyukur masih ada suara-suara kritis dari masyarakat yang menentang segala bentuk intimidasi atau tekanan-tekanan.

        “Pencermatan saya akhir-akhir ini sepetinya arah pemilu sudah bergeser, ada kegelisahan rakyat akibat intimidasi namun saya bersyukur karena adanya kekuatan nurani yang berbicara, saya ikut merasakan bagaimana gerakan masyarakat sipil, mahasiswa, dengan kemurnian idealismenya,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: