Sejak bulan Desember lalu, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN telah menemukan momentum terbaiknya. Potensi paslon ini memenangkan Pilpres makin membesar, baik dalam dua putaran atau satu putaran.
Hal ini disampaikan oleh Nur Iswan, Pengamat Bisnis dan Kebijakan, (Kamis, 11/01/24). Menurutnya, membesarnya peluang dan tibanya momentum Anies-Imin ini disebabkan oleh beberapa realitas maupun indikasi.
“Tren dukungan di darat terhadap paslon 01, meningkat secara signifikan. Secara ilmiah, mayoritas lembaga survei menempatkan paslon nomor 1 telah menyalip 03 dan mulai membuntuti 01,” kata alumni School of Public Polici and Administration Canada ini.
Selain itu, lanjut Iswan, faktor kedua yakni “Gibran’s Effect” sepertinya telah menyadarkan pemilih bahwa ada sesuatu yang salah dalam prosesnya.
“Rakyat kita cerdas dan memprotes itu pemaksaan konstitusi dengan cara memindahkan dukungannya. Tak heran jika 01 stagnan bahkan cenderun menurun,” urainya.
Masih soal Gibran, tegas Iswan, masyarakat melihat bahwa kematangan dan tempaan pengalaman adalah faktor penting untuk pemimpin. Apalagi memimpin Indonesia yang tantangan ke depannya akan besar.
Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas Sektor Pangan, Anies Baswedan Dorong Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan
“Kematangan dan pengalaman itu tidak bisa diwariskan otomatis. Tidak juga bisa dibeli karena tidak ada toko yang menjual pengalaman dan kematangan. Itu harus dialami sendiri dengan tempaan panjang,” tukas Iswan yang juga Youtuber ini.
Faktor ketiga, ucap Iswan, performa debat Pilpres kali ini memberi dampak besar pada preferensi pemilih. Ini menyangkut pemenuhan rasa ingin tahu pemilih pada paslon.
“Pasca debat terakhir, performa debat 01 —boleh dikatakan — gak oke banget. Malah saat debat dan bahkan usai debat, yang menonjol adalah amarah dan kejengkelan. Masa pemimpin gampang marah. Gak bahaya tah?” kata Iswan dengan nada Jawatimur-an.
Faktor terakhir, tegas Iswan, adalah karena faktor keberanian bersikap. Jika dilihat dengan seksama maka mulai terjadi migrasi besar-besaran mengenai keberanian bersikap dan menunjukkan protes, dari elite atau tokoh-tokoh maupun akar rumput.
“Protes seorang Ketua RT di Jawa Tengah atas upaya intervensi, keberanian JK turun gunung, sikap Wapres yang berbeda dengan Presidennya dalam mengomentari Debat Capres kemarin adalah indikasi kuat yang menguntungkan paslon diluar 02. Keuntungan besar tentu saja diraih oleh Paslon 01. Meskipun, untuk paslon 03 juga terdampak meski kecil tapi nampak makin pede lagi dan bersemangat,” ungkap Iswan.
Iswan memprediksi bahwa fenomena dan momentum ini akan terus berlangsung. Laju Pergerakan Prabowo-Gibran sepertinya tak lagi akan semudah sebelumnya.
“Pergerakannya akan dihadang secara serius tak hanya oleh Pasangan 01 Anies-Imin, tapi juga oleh Paslon 03 Ganjar-Mahfud. Lihat saja Pidato Megawati Pada HUT PDIP kemarin. Juga statemen pak JK dan Pak KH Maruf Amin dalam beberapa hari terakhir,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: