Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ungkit Tambang Ilegal hingga Hilirisasi Ugal-Ugalan, Cak Imin: Memprihatinkan!

        Ungkit Tambang Ilegal hingga Hilirisasi Ugal-Ugalan, Cak Imin: Memprihatinkan! Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengungkap bahwa terdapat 2.500 tambang ilegal di Indonesia.

        Sementara bisnis tambang legal, kata Cak Imin, hingga kini belum membawa kesejahteraan bagi rakyat sekitar. 

        Baca Juga: Elektabilitas Anies Baswedan-Cak Imin Terus Menguat, Hasilnya Sungguh Mengejutkan!

        Hal itu dia ungkap dalam debat keempat Cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam.

        "Salah satu yang memprihatinkan adalah data ESDM itu ada 2.500 tambang ilegal. Sementara tambang yang legal saja tidak membawa kesejahteraan," kata Cak Imin di JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

        Di sisi lain, Cak Imin menilia hilirisasi yang dilakukan pemerintah terkesan ugal-ugalan. Pasalnya, kata dia, banyak terjadi kecelakaan kerja hingga kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang. 

        "Kita menyaksikan dalam proses menambangan dan bisnis tambang kita, hilirisasi dilakukan ugal-ugalan; merusak lingkungan, ada kecelakaan, tenaga asing mendominasi," jelasnya. 

        Cak Imin juga menilai, hilirisasi bahan tambang terbukti tidak secara signifikan membawa kesejahteraan pada rakyat setempat.

        Sebagaimana yang terjadi di Sulawesi Tengah, kata Cak Imin, pertumbuhan ekonomi yang menyentuh angka 13 persen tetapi tidak membawa kesejahteraan bagi rakyatnya.

        Baca Juga: Jokowi Ajak Masyarakat Rukun, Saling Jaga, dan Riang Gembira Menjelang Pemilu 2024

        "Rakyatnya tetap miskin dan tidak bisa menikmati. Hilirisasi apa yang mau kita lakukan, sementara ilegal juga terus berlangsung," tandasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: