Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Suara Kritis Kampus Tak Pengaruhi Penilaian Masyarakat Soal Kinerja Demokrasi, Begini Kata Lembaga Survei!

        Suara Kritis Kampus Tak Pengaruhi Penilaian Masyarakat Soal Kinerja Demokrasi, Begini Kata Lembaga Survei! Kredit Foto: Antara/Rafiuddin Abdul Rahman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia menunjukkan masyarakat mayoritas menilai kinerja demokrasi Indonesia saat ini baik-baik saja. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam rilis hasil survei yang dilakukan Indikator pada Jumat (9/2/24).

        Dalam survei tersebut, secara umum masyarakat yang nilai demokrasi baik-baik saja sebanyak 70,7 persen. Angka tersebut adalah gabungan dari masyarakat yang menilai kinerja demokrasi sangat baik 3,7 persen dan baik 67 persen.

        Sementara yang menilai sedang tercatat 23,5 persen, buruk 3 persen, dan sangat buruk 2,9 persen. Tidak tahu/tidak jawab sebesar 3,2 persen.

        Menurut Pendiri Indikator Burhanudin Muhtadi, temuan ini menunjukkan masyarakat bawah tak terlalu terpengaruh dengan kisruh para elite termasuk akademisi kampus yang akhir-akhir ini bersuara kritis terhadap jalannya demokrasi di Indonesia.

        “Ini menarik untuk didiskusikan karena kalau di mata elite intelektual atau NGO ada masalah demokrasi yang sekarang jadi perhatian kalangan kampus, tetapi concern itu tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat secara umum, masyarakat secara umum merasa demokrasi baik-baik saja,” jelasnya.

        Baca Juga: Optimistis Jadi Presiden, Anies Baswedan Akan Langsung Melakukan Ini

        Burhanudin menjelaskan masyarakat tak terlalu menilai kinerja demokrasi pada hal-hal seperti yang diributkan elite.

        Menurutnya, masyarakat menilai kinerja demokrasi sebagaimana penilaian terhadap kinerja ekonomi.

        “Saya sendiri tidak terlalu kaget dengan temuan ini karena konteks di Indonesia, kinerja demokrasi dilihat dengan prespektif aspek ekonomi, ketika ekonomi mengalami perbaikan demokrasi dipersepsi positif jadi demokrasi dalam pengertian civil liberties tidak terlalu menjelaskan tingkat kepuasan publik Indonesia terhadap demokrasi,” jelasnya.

        Untuk diketahui, kinerja ekonomi saat ini menurut masyarakat sebagaimana temuan Indikator mencapai 41,4 persen untuk anggapan sedang, 1,9 persen untuk sangat baik, dan baik sebesar 28,2 persen. Yang menilai buruk mencapai 25,2 persen, sangat buruk 3,1 persen, dan 0,3 persen tidak tahu dan tidak jawab.

        Baca Juga: 5 Pernyataan Sikap Alumni dan Civitas Akademik UIN Jakarta, Salah Satunya Minta Presiden Tak Sibuk Urusi Kepentingan Keluarga dan Kelompok

        “Umumnya kondisi ekonomi dinilai sedang, tapi lebih banyak yang menilai baik/sangat baik ketimbang yang menilai buruk/sangat buruk,” demikian bunyi rilis indikator.

        Untuk diketahui, survei Indikator yang dilakukan 28 Januari-4 Februari 2024 ini menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1200 orang yang berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional, kemudian dilakukan oversample di 18 Provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Banten, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Papua. Sehingga total sample sebanyak 5.500 responden.

        Asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%

        Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: