Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PLN Diminta Jalankan Program Dedieselisasi, ESDM: Kita Dorong Terus!

        PLN Diminta Jalankan Program Dedieselisasi, ESDM: Kita Dorong Terus! Kredit Foto: Djati Waluyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk dapat menuntaskan program didieselisasi pembangkit listrik. 

        Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan, kementerian berupaya untuk mendoronv PT PLN agar menjalankan program dediesielisasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 1,6 GW. 

        Baca Juga: PLN Siap Jalankan Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2024 Terkait PLTS Atap

        "Harusnya sih jalan, kita dorong terus. (Apalagi) kita kasih (harga) gas untuk listrik kan gak mahal-mahal. Eksekusinya aja nanti tolong tanya PLN sampai sejauh mana tuh ada 1,6 GW yang kita programkan 3 tahun lalu belum jalan," ujar Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/3/2024). 

        Selain dedieselisasi pada 1,6 GW PLTD, Kementerian ESDM juga mendorong pelaksanaan dedieselisasi untuk 2.200 unit prmbangkit kecil untuk masuk dalam program ini. 

        Diberitakan sebelumnya, untuk menggenjot program dedieselisasi sebagai salah satu upaya dalam transisi energi nasional dan mitigasi perubahan iklim, PT PLN (Persero) memperluas kolaborasi dengan perusahaan nasional dan multinasional.

        Adapun kolaborasi tersebut dilakukan bersama tiga perusahaan energi yaitu ib vogt GmbH asal Jerman, PT Indika Energy Tbk dan Infraco Asia Development Pte., Ltd.

        Kolaborasi besar ini ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LOI) oleh para pihak terkait. Dimana, dalam kesepakatan, program ini akan dibagi ke dalam dua klaster, yaitu kolaborasi PLN Nusantara Power dan ib vogt GmbH dalam mendorong dedieselisasi di klaster pertama yang meliputi wilayah Indonesia bagian Barat. 

        Baca Juga: PLN Siap Optimalkan Tata Kelola, Gandeng Kementerian BUMN dan BPKP

        Sedangkan kolaborasi PLN Indonesia Power, PT Indika Energy Utama Tbk dan Infraco Asia Development Pte.,Ltd. bersama-sama akan mendorong dedieselisasi di klaster kedua yang meliputi wilayah Indonesia bagian Timur.

        Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, program dedieselisasi ini sejalan dengan upaya kemandirian energi nasional. Yakni dengan terus menekan ketergantungan kita atas BBM yang berbasis impor, menggantinya dengan energi terbarukan dari domestik yang juga lebih ramah lingkungan. 

        Melalui program dedieselisasi, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang sebelumnya melayani kebutuhan masyarakat di daerah terisolir, akan bertahap digeser secara hybrid memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). 

        Baca Juga: Wapres Ma'ruf Berharap Hak Angket Tak Berujung Pemakzulan Jokowi

        ”Dengan cara seperti ini, kita menjadi satu kesatuan yang utuh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan impian besar untuk memperlambat pemanasan global dan jika memungkinkan, untuk mendinginkan bumi,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (22/12/2023). 

        Darmawan mengatakan, saat ini PLN memiliki kurang lebih 5.200 PLTD yang tersebar di sekitar 2.100 lokasi. 

        Dimana, dengan adanya dedieselisasi, pihaknya berharap biaya dan emisi karbon yang besar dari operasional PLTD akan bisa ditekan maksimal. 

        Dalam jangka panjang, program dedieselisasi diharapkan tak hanya akan menyelamatkan bumi dari ancaman perubahan iklim, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal, murah dan ramah lingkungan.

        Baca Juga: Anies dan Ganjar Didesak Ambil Sikap Tegas: Pastikan Hak Angket Berjalan!

        ”Melalui kolaborasi ini, kita akan mengganti mesin diesel dengan energi surya yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan yang mumpuni,” ujarnya

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: