Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terungkap, Lima Faktor Penentu Nilai Intrinsik Bitcoin

        Terungkap, Lima Faktor Penentu Nilai Intrinsik Bitcoin Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Konsep nilai intrinsik dalam dunia keuangan telah lama menjadi dasar untuk menilai berbagai aset, mulai dari saham hingga komoditas. Menurut definisi dari Investopedia, nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari sebuah perusahaan atau aset, yang memperhitungkan baik faktor berwujud maupun tidak berwujud melalui analisis fundamental. Namun, ketika konsep ini diterapkan pada Bitcoin, aset digital yang tidak menghasilkan arus kas dan tidak didukung oleh entitas fisik apapun, pertanyaannya menjadi lebih kompleks.

        Sebagian besar kritikus menunjukkan bahwa Bitcoin tidak memiliki nilai intrinsik karena tidak didukung oleh aset nyata atau arus kas. Akan tetapi, pandangan tersebut mulai bergeser seiring dengan meningkatnya penerimaan Bitcoin sebagai aset moneter atau penyimpan nilai, yang dinilai tidak hanya berdasarkan penawaran dan permintaan tetapi juga berbagai faktor lain yang mendukung nilai intrinsiknya.

        Bitcoin sendiri memiliki beberapa faktor penentu untuk menyingkap Nilai Intrinsiknya. Dilansir dari Pintu Academy berjudul Nilai Intrinsik Bitcoin, berikut beberapa faktor penentu, di antaranya:

        1. Keamanan: Keamanan menjadi salah satu pilar utama nilai intrinsik Bitcoin. Dengan penerapan teknologi kriptografi canggih seperti algoritma ECDSA dan fungsi hashing SHA-256, Bitcoin menawarkan sistem keamanan yang robust. Desentralisasi dan konsensus terdistribusi dalam jaringannya meningkatkan keamanan dengan setiap transaksi yang diverifikasi dan tidak dapat diubah setelah ditambahkan ke blockchain.
        2. Desentralisasi: Sifat desentralisasi Bitcoin memperkuat posisinya sebagai aset yang aman dan bebas dari manipulasi oleh entitas tunggal yang dapat memastikan bahwa tidak ada satu titik kegagalan yang dapat mengancam keseluruhan sistem.
        3. Kelangkaan: Dengan suplai maksimum yang ditetapkan pada 21 juta BTC, Bitcoin menghadirkan kelangkaan digita. Adapun Bitcoin Halving yang mengurangi hadiah penambangan Bitcoin setiap empat tahun menegaskan kelangkaan ini dan berpotensi meningkatkan nilai Bitcoin seiring waktu.
        4. Tidak dapat diubah: Blockchain Bitcoin memastikan setiap transaksi tidak dapat dibatalkan atau diubah, memberikan tingkat kepastian dan keamanan yang tinggi bagi pemegang aset.
        5. Utilitas: Bitcoin menawarkan utilitas dalam bentuk jaringan pembayaran global yang cepat, aman, dan terbuka. Dalam situasi ekonomi tertentu, seperti hiperinflasi, Bitcoin telah terbukti menjadi alat penyimpan nilai yang efektif, menunjukkan utilitas praktisnya di luar spekulasi pasar.

        Meskipun masih ada perdebatan mengenai nilai intrinsik Bitcoin, tidak dapat dipungkiri bahwa kombinasi dari keamanan, desentralisasi, kelangkaan, kekekalan, dan utilitas memberikan dasar yang kuat untuk nilai intrinsiknya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: