Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kerap Disalahpahami, Inilah 4 Mitos Seputar Investasi Saham, Calon Investor Wajib Paham!

        Kerap Disalahpahami, Inilah 4 Mitos Seputar Investasi Saham, Calon Investor Wajib Paham! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Investasi saham sering kali dianggap sebagai jalan pintas menuju kekayaan. Banyak orang tertarik untuk terjun ke dunia saham karena mendengar cerita-cerita sukses investor yang berhasil meraup keuntungan besar dalam waktu singkat.

        Namun, di balik gemerlap kesuksesan tersebut, terdapat berbagai mitos yang berkembang di masyarakat dan kerap menyesatkan calon investor. Olehnya itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sangat penting untuk memahami fakta sebenarnya agar tidak terjebak dalam ilusi dan harapan yang tidak realistis. Terkait itu, langsung simak saja 4 mitos seputar investasi saham berikut ini. 

        1. Saham Adalah Jalan Pasti Menuju Kekayaan

        Salah satu mitos terbesar adalah anggapan bahwa investasi saham adalah cara pasti untuk menjadi kaya. Nyatanya, meskipun saham bisa menghasilkan keuntungan besar, jenis investasi ini juga dapat menyebabkan kerugian yang signifikan. Pasalnya, prinsip saham adalah high risk high return, artinya keuntungan saham memang tinggi, tapi risiko kerugiannya pun juga sangat besar. 

        Baca Juga: Konglomerat Prajogo Pangestu Serok Lagi Saham BREN

        Pasar saham sangat volatil dan dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi, politik, hingga sosial yang tidak selalu dapat diprediksi. Investor yang sukses adalah mereka yang melakukan riset mendalam, memiliki strategi investasi yang solid, dan siap menghadapi risiko serta fluktuasi pasar.

        2. Hanya Ahli yang Bisa Berinvestasi Saham

        Banyak orang beranggapan bahwa investasi saham hanya untuk mereka yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keuangan dan pasar modal. Padahal, dengan kemajuan teknologi dan akses informasi yang semakin mudah, siapa pun bisa belajar dan mulai berinvestasi saham. 

        Kini, banyak platform yang menyediakan berbagai sumber belajar, analisis pasar, bahkan simulasi perdagangan untuk membantu investor pemula memahami cara kerja pasar saham. Hal yang penting adalah kemauan untuk belajar dan terus mengembangkan pengetahuan serta keterampilan.

        3. Investasi Saham Membutuhkan Modal Besar

        Mitos lain yang sering terdengar adalah bahwa untuk berinvestasi di saham, diperlukan modal yang sangat besar. Pada kenyataannya, banyak perusahaan sekuritas yang memungkinkan investor untuk memulai dengan jumlah modal yang relatif kecil. 

        Baca Juga: Ajaib Dibanjiri Respon Positif Atas Fitur Bonus Pindah Portofolio Saham

        Bahkan, beberapa aplikasi investasi menawarkan fitur pembelian saham dalam jumlah kecil atau fractional shares, sehingga investasi saham menjadi lebih terjangkau. Hal yang perlu diperhatikan adalah pentingnya diversifikasi untuk mengurangi risiko, terlepas dari besar kecilnya modal yang dimiliki.

        4. Waktu Terbaik Investasi Saham Adalah Saat Pasar Naik

        Ada anggapan bahwa waktu terbaik untuk membeli saham adalah saat pasar sedang naik atau bullish. Padahal, pasar saham bergerak dalam siklus dan tidak ada yang bisa memprediksi dengan tepat kapan pasar akan naik atau turun. 

        Investor yang berpengalaman biasanya menggunakan strategi yang disebut dollar-cost averaging, yaitu berinvestasi dalam jumlah yang sama secara berkala tanpa mempedulikan kondisi pasar. Strategi ini setidaknya dapat membantu mengurangi risiko membeli di harga puncak dan memanfaatkan peluang saat harga turun.

        Jadi, itulah sejumlah mitos seputar investasi saham. Melalui investasi ini, siapa pun memang berpeluang mendapatkan keuntungan besar. Namun, ingatlah bahwa kesabaran dan pengetahuan adalah kunci utama dalam menghadapi dinamika pasar saham yang penuh tantangan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: