Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laba Bersih PLN Anjlok 65% dari Rp16 Triliun Hingga Tersisa Rp5,5 Triliun di Kuartal I 2024

        Laba Bersih PLN Anjlok 65% dari Rp16 Triliun Hingga Tersisa Rp5,5 Triliun di Kuartal I 2024 Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN pada kuartal I 2024 mencetak laba bersih Rp5,5 triliun. Berdasarkan laporan keuangan PLN kepada Bursa Efek Indonesia, laba bersih perusahaan pada kuartal I 2023 senilai Rp16 triliun. Artinya, laba bersih perusahaan hingga akhir Maret 2024 mengalami penurunan 65% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

        Padahal, sepanjang tiga bulan pertama 2024 PLN mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar 12% menjadi Rp129,1  triliun dari Rp115 triliun di kuartal I 2023.

        Baca Juga: PLN Ajukan Rp3 Triliun PMN 2025 untuk Bangun Kelistrikan Daerah Terpencil

        Pendapatan usaha terbesar diperoleh dari penjualan tenaga listrik Rp84,9 triliun, kemudian pendapatan kompensasi Rp23,6 triliun, subsidi listrik pemerintah Rp17,65 triliun, pendapatan lain-lain Rp2,53 triliun, dan penyambungan pelanggan Rp394,64 miliar. 

        Sayangnya, kenaikan pendapatan juga diikuti kenaikan beban usaha dari Rp100 triliun menjadi Rp114 triliun. Di mana, beban pembelian tenaga listrik dan beban bahan bakar serta pelumas menjadi penyumbang terbesar hingga mencapai 74% dari total beban usaha. 

        Beban pembelian tenaga listrik di kuartal I 2024 tercatat sebesar Rp42,92 triliun naik dari Rp36,59 triliun di kuartal I 2023. Lalu, beban bahan bakar dan pelumas mencapai Rp41,55 triliun naik dari Rp36,96 triliun. 

        Baca Juga: PLN Serius Kembangkan Infrastruktur Mobil Listrik, Penyebaran Fasilitas Charging Digenjot!

        Dengan pendapatan usaha Rp129,1 triliun dan beban usaha Rp114,23 triliun, perusahaan pelat merah ini di kuartal I 2024 meraup laba usaha Rp14,86 triliun turun dari kuartal I 2023 Rp15,06 triliun. Namun, PLN juga mencatat ada beban keuangan sebesar Rp5,2 triliun dari selisish kurs.

        Alhasil, laba sebelum pajak yang diperoleh PLN sebesar Rp7,3 triliun amblas dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp20,9 triliun. Dengan beban pajak Rp1,77 triliun, BUMN kelistrikan ini pun meraup laba berih Rp5,5 triliun. 

        Sementara itu, hingga akhir Maret 2024 total kas dan setara kas PLN tercatat senilai Rp41,31 triliun naik dari Rp31,53 triliun di akhir Desember 2023. 

        Baca Juga: Menyangkut IKN, Alvin Lim Laporkan Salah Satu Wantimpres ke KPK Terkait Dana Janggal

        Dengan, total ekuitas hingga kuartal I 2024 Rp1.020 triliun naik dari Rp1.015 triliun dan liabilitas Rp676,66 triliun naik dari Rp655 triliun. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: