Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Survei Kaesang di Litbang Kompas Seharusnya Tidak 1 Persen, Minimal di Angka Ini

        Survei Kaesang di Litbang Kompas Seharusnya Tidak 1 Persen, Minimal di Angka Ini Kredit Foto: Antara/Fransisco Carolio
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Alifurrahman menilai survei elektabilitas Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Litbang Kompas terkait Pilkada DKI Jakarta 2024 seharusnya tidak hanya 1 persen.

        Pasalnya suara PSI di DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2024 sebesar 7 persen, sehingga setidaknya elektabilitas Kaesang Pangarep di Libang Kompas minimal di angka 2 persen.

        Baca Juga: Dua Kemungkinan Litbang Kompas Keluarkan Survei Kaesang 1 Persen di DKI

        "Tapi kalau kita melihat dari suara PSI sebesar 7% seharusnya setidak-tidaknya gitu ya untuk suara Kaesang di Jakarta ya minimal 2% lah masa satu, kalau satu tuh ya sekalian aja nol koma biar sesuai dengan tageline PSI," ucapnya, dikutip dari YouTube SEWORD TV, Kamis (18/7).

        Diketahui, dalam survei terbaru Litbang Kompas terkait Pilkada DKI Jakarta 2024, Anies Baswedan berada di urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 29,8 persen, sedangkan posisi kedua diduduki Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

        “Survei elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jakarta, Anies Baswedan 29,8%, urutan kedua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 20%,” tulis Litbang Kompas seperti dikutip Selasa (16/7/2024).

        Kemudian posisi selanjutnya terpaut jauh dengan Anies dan Ahok, yaitu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil dengan 8,5 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 2,3 persen.

        Lalu ada sejumlah nama dengan elektabilitas di angka 1 persen, yaitu Menteri Sosial Tri Rismaharini, Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang meraih 1,3%.

        Survei tersebut dilakukan pada 15-20 Juni 2024, dan sebanyak 30 persen responden masih tidak tahu atau belum menjawab siapa sosok yang dinilai layak untuk memimpin Jakarta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: