Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jika Diusung Partai di KIM di Jakarta, Anies Tidak Boleh Dipasangkan dengan Kaesang

        Jika Diusung Partai di KIM di Jakarta, Anies Tidak Boleh Dipasangkan dengan Kaesang Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Refly Harun menilai tidak masalah jika Anies Baswedan diusung satu atau dua partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

        Namun, menurut Refly Harun, Anies Baswedan tidak boleh dipasangkan dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, karena merupakan simbol keburukan Indonesia bersama keluarganya.

        Baca Juga: Anies Paket Lengkap untuk Pilkada DKI Jakarta, Hanya Tidak Punya Satu Hal

        "Jadi kalau nanti besok Anies Baswedan kemudian diusung oleh katakanlah satu dua partai dari Koalisi Indonesia Maju menurut saya enggak ada masalah, yang tidak boleh adalah dia dipasangkan dengan Kaesang, nah itu tidak boleh, kenapa, karena Kaesang dan Jokowi adalah simbol keburukan negeri ini, itu persoalannya," ucapnya.

        "Prabowo akan menjadi simbol setelah nanti berkuasa, tapi Jokowi, Kaesang, Bobby Nasution, dan Gibran Rakabuminng sudah menjadi simbol keburukan tersebut sehingga tidak boleh dipasangkan," imbuhnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Jumat (2/7).

        Sementara sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku partainya melakukan komunikasi dengan Anies Baswedan. Dan komunikasi merupakan hal yang biasa bagi pihaknya.

        Dasco mengatakan sebelum menentukan calon gubernur (cagub)-calon wakil gubernur (cawagub) untuk Pilkada DKI Jakarta 2024, Gerindra menjalin komuniasi dengan semua pihak.

        "Kalau komunikasi biasa kita ada komunikasi. Orang kita komunikasi terus kok dengan semua pihak," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2024), dikutip dari Tribun News.

        Meskipun demikian, hingga sekarang belum ada pembicaraan Gerindra untuk mendukung Anies di Pilkada DKI Jakarta, keduanya hanya melakukan pembicaraan secara umum mengenai kompetisi tersebut.

        "Sementara komunikasi komunikasi mengenai itu (dukungan ke Anies) belum ada. Kita baru bicara mengenai garis besar Pilkada DKI," ungkapnya.

        Kemudian ia membantah komunikasi partainya dengan Anies merupakan bentuk tidak solidnya Koalisi Indonesia Maju (KIM), karena hingga sekarang koordinasi dan simulasi untuk Pilkada DKI Jakarta masih berjalan.

        "Kita masih koordinasi koordinasi dengan KIM kita masih melakukan simulasi melihat keadaan dan peta yang ada. Dan kita nggak mau buru-buru karena pendaftaran masih ada waktu," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: