Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menanggapi hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diisukan tidak baik-baik saja atau retak.
Megawati mengatakan hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja, dan isu keretakan tersebut dimulai setelah dirinya menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode, yang menurutnya melanggar konstitusi.
Baca Juga: Pilkada DKI Jakarta Tarik Menarik Antara Anies, Jokowi, Dasco, dan Prabowo
"Katanya saya tidak ini sama Presiden, loh enaknya dia ngomong kayak gitu, saya sama Presiden ya baik-baik aja, emangnya kenapa," ucapnya, dikutip dari KOMPASTV JATENG, Selasa (6/8).
"Hanya karena saya dikatakan karena saya tidak mau ketika diminta tiga periode atau karena saya katanya tidak mau perpanjangan, loh saya tahu hukum kok, mana yang ahli hukum angkat tangan, itu kan ranahnya namanya konstitusi," imbuhnya.
Sementara sebelumnya, di lain kesempatan Megawati memberikan kritikan tajam kepada sikap pemimpin yang menurutnya tidak lagi konseptual. Ia menilai bahwa pemimpin zaman ini lebih asyik dengan hal-hal remeh daripada fokus pada konsep pembangunan yang jelas dan mendalam.
"Kita setelah merdeka arah panduan bagi bangsa ini tidak konseptual jadi mungkin pernah dengar sekarang kalau ada pemimpin malah jadi poco-poco," kata Megawati dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di MNC Tower, Selasa (30/07/2024).
Megawati membandingkan keadaan saat ini dengan masa lalu, khususnya era Bung Karno, di mana para pemimpin sangat konseptual dan berjuang keras untuk kemerdekaan dari Indonesia.
"Kalau ini jadi seperti ini, kalau ini jadi seperti ini, padahal kita negara dipertaruhkan pendiri bangsa sangat otentik tidak diminta atau meminta kemerdekaan, tapi dengan perjuangan luar biasa," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: