Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berkat Inovasi, Aset ASDP Indonesia Ferry Meroket Menjadi Rp11,05 Triliun

        Berkat Inovasi, Aset ASDP Indonesia Ferry Meroket Menjadi Rp11,05 Triliun Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aset perusahaan pelat merah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) meroket 34,48% senilai Rp2,8 triliun menjadi Rp11,05 triliun pada akhir 2023 berkat inovasi. 

        Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, menjelaskan lonjakan aset tersebut terjadi pada kurun waktu 2 tahun, aset ASDP tercatat hanya Rp8,22 triliun pada laporan keuangan per 31 Desember 2021. 

        “Pada 2019 ASDP mengoperasikan 167 unit kapal laik laut. Dan pada saat ini, posisi Juli 2024, sudah menjadi 220 unit kapal laik laut. Ini menjadikan kami operator penyeberangan dengan armada terbesar di Indonesia denhan 311 lintasan,”kata Shelvy. 

        Saat bersamaan, liabilitas ASDP juga naik dari Rp1,31 triliun pada 2021 menjadi Rp2,67 triliun pada Desember 2023. Demikian pula dengan ekuitas ASDP yang melonjak 21,39% menjadi Rp8,38 triliun per Desember 2023. 

        Sementara itu, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk ASDP Indonesia Ferry melonjak 88,49% dari Rp325,45 miliar pada Desember 2021 menjadi Rp613,45 miliar.

        Baca Juga: Dukung Kelancaran Mobilisasi Penumpang dan Logistik, ASDP Hadirkan Jalur Alternatif Penyeberangan menuju IKN

        Shelvy Arifin menjelaskan peningkatan kinerja keuangan perusahaan juga merupakan hasil dari penerapan strategi efisiensi dan peningkatan operasional oleh manajemen.

        “Kami melihat tren positif dalam kinerja keuangan sebagai hasil dari komitmen untuk terus mengoptimalkan operasional layanan sehingga perusahaan mampu melayani kepentingan publik,” ujar Shelvy. 

        ASDP saat ini melayani sekitar 290 rute penyeberangan di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 70% adalah rute angkutan perintis yang menghubungkan daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP), serta memfasilitasi mobilitas penumpang dan barang untuk memperluas konektivitas di wilayah tersebut. Sisanya, 30%, adalah rute komersial yang menopang rute perintis.

        Dengan jumlah rute tersebut, ASDP mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan terbesar di bisnis pelayaran penyeberangan dengan berbagai inovasi yang telah dilakukan.

        Baca Juga: ASDP Cetak Laba Rp365 Miliar dan Pendapatan Rp2,5 Triliun

        Mengenai inovasi, Shelvy juga menekankan bahwa inovasi digital ASDP sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

        “Transformasi digital, termasuk sistem pemesanan tiket online dan manajemen operasional berbasis teknologi, telah membantu meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan layanan,” jelasnya.

        Pencapaian ini membuktikan bahwa strategi untuk meningkatkan layanan dan operasional telah berhasil. “Kami akan terus berupaya menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan, serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna jasa.”

        Dengan berbagai pencapaian keuangan dan operasional tersebut, ASDP telah menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional di masa depan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: