Perusahaan platform-based marketing solutions internasional asal Eropa melakukan riset dan studi pasar terkait solusi pemasaran berbasis artificial intelligence (AI) dan data, terutama untuk menjawab tantangan serta peluang di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dihadapi oleh bisnis di Indonesia beberapa waktu belakangan ini.
“Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya adopsi teknologi digital saat ini, metode marketing tradisional sering kali mengalami kesulitan dalam mengikuti dinamika pasar. Konsumen saat ini mengharapkan pengalaman yang lebih personal dan terintegrasi, baik secara online maupun offline. Hal ini mendorong adanya kebutuhan akan pendekatan marketing yang lebih canggih dan berbasis data, yang tidak hanya menargetkan konsumen dengan tepat tetapi juga mengukur efektivitas kampanye secara real-time,” tutur Country Manager KIT Global Indonesia dan Vietnam, Risa Kusumaningrum.
Baca Juga: Wow! Triniti Land Raih Marketing Revenue Rp1,1 Triliun, Ini Penopangnya!
Beberapa segmen pasar yang menunjukkan pertumbuhan signifikan, salah satunya adalah pasar e-commerce. Hal ini didorong oleh pergeseran perilaku konsumen yang cenderung lebih memilih belanja online dibandingkan mengunjungi toko fisik.
Proyeksi dari studi yang dilakukan KIT Global menunjukkan bahwa penjualan e-commerce di Indonesia akan mencapai $82 miliar pada tahun 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 23%.
Dengan lanskap bisnis yang berubah ini, lanjut Risa, perusahaan dituntut untuk menyesuaikan strategi pemasaran agar lebih responsif dan efisien, terutama dalam menjangkau audiens yang tepat dan mengoptimalkan pengembalian investasi (ROI).
“Di sini, kampanye digital marketing, termasuk branding, creative campaign, dan social media management yang menggunakan AI menjadi sangat relevan. Perusahaan dapat mencapai target kampanye dengan hasil yang lebih akurat dengan biaya yang lebih efisien, karena kami juga menyediakan skema pembayaran setelah kampanye selesai. Dalam artian, klien kami membayar berdasarkan hasil nyata yang diperoleh saat kampanye, seperti peningkatan penjualan atau conversion to sales," tambahnya.
Begitu populernya pendekatan ini, Risa mengklaim telah lebih dari 640 klien telah memilih skema ini dan berhasil menggunakannya untuk lebih dari 754 ribu kampanye digital dan menjangkau lebih dari 38 juta audiens.
"Dan di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan seperti sekarang, pendekatan ini memberikan keuntungan kompetitif yang sangat dibutuhkan bagi brand dan perusahaan di berbagai skala,” tambah Risa.
Kampanye digital marketing berbasis AI juga dapat meningkatkan targeting dan jangkauan audiens ke profil pelanggan ideal dengan tingkat presisi tinggi, yang mana memungkinkan retailer untuk mencapai audiens yang tepat pada waktu yang tepat, sehingga meningkatkan peluang konversi ke penjualan.
Misalnya, kampanye retargeting, yang merupakan taktik umum dalam performance-based marketing, dapat menarik kembali minat pengunjung situs web yang belum melakukan pembelian dan berpotensi meningkatkan konversi hingga 20 persen jika dioptimalkan dengan AI.
Baca Juga: Laporan Kearney: Indonesia Butuh Investasi USD2,4 Triliun untuk Capai Net Zero 2060
Selain itu, untuk mendorong pertumbuhan bisnis saat ini, KIT Global juga terus mengoptimalkan strategi penjualan perusahaan dengan solusi marketing berbasis data dan AI. Integrasi AI memungkinkan proses analisis data dalam jumlah besar di kampanye marketing, yang mendorong training algoritma secara terus-menerus sehingga hasil kampanye pun menjadi lebih akurat dan tepat sasaran.
Dengan memanfaatkan kombinasi AI dan creative approach, perusahaan dapat mengembangkan solusi dan strategi kampanye yang lebih efektif dengan menggabungkan pemikiran, strategi, dan ide kreatif dengan KPI yang jelas. Salah satu pendekatan unggulan yang digunakan adalah Creative Marketing Strategy, yang telah berhasil dikembangkan untuk berbagai klien global.
Dalam salah satu kampanye, sebuah brand berhasil mencapai peningkatan engagement yang signifikan dan menjangkau lebih dari 43 juta viewers. Creative Marketing Strategy ini terbukti membantu brand menjadi lebih responsif terhadap perubahan pasar dan menggunakan anggaran pemasaran dengan lebih efisien.
“Adopsi teknologi-teknologi terbaru seperti AI dan pendekatan marketing berbasis data dapat membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah tantangan ekonomi saat ini. Dengan berfokus pada hasil yang nyata dan memanfaatkan potensi penuh dari data, perusahaan dapat meraih kesuksesan jangka panjang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih luas,” tutup Risa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Belinda Safitri