Atasi Kelangkaan, Pertamina Patra Niaga Alokasikan 24.080 Tabung Gas LPG 3 Kg
PT Pertamina Patra Niaga Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), tambah alokasi sekitar 24.808 tabung gas LPG 3 kg di Kota Batam, Kepulauan Riau. Penambahan tersebut, untuk menjawab kelangkaan gas subsidi di tengah masyarakat.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan, pihaknya memastikan distribusi dan stok LPG 3 kg di Batam dalam kondisi aman dan mencukupi.
"Jadi perlu kami informasikan bahwa untuk stok LPG 3 kg di Batam aman. Dipastikan tidak ada kendala. Sehingga masyarakat diminta untuk tidak panik dengan membeli secara berlebihan," katanya, Selasa (17/9/24).
Terkait adanya informasi masyarakat yang tidak mendapatkan LPG 3 kg di Batam, diakuinya, hal tersebut telah dilakukan evaluasi dan identifikasi terhadap wilayah yang mengalami kendala dalam ketersedian dari pasokan gas bersubsidi.
“Mengenai masyarakat yang tidak mendapatkan LPG 3 kg merupakan sektoral, beberapa titik saja. Dan saat ini kami terus berkoordinasi dengan pemerintah kota Batam untuk memastikan distribusi LPG bersubsidi berjalan lancar,” jelasnya.
Satria menjelaskan, upaya ini untuk mendorong percepatan pemulihan penyaluran LPG 3 kg dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tercukupi.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Pasok Kebutuhan LSFO di Batam
Pertamina Patra Niaga SA Kepri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam dan Hiswana Migas telah melakukan penambahan alokasi Tahap Pertama pada tanggal 16 September 2024, di 3 titik Kecamatan Bengkong dan Kecamatan Batam Kota.
Sementara itu, untuk penambahan alokasi tahap Kedua akan dilaksanakan pada 18 September 2024 dengan titik lokasi di Kecamatan Batu Aji, Kecamatan Sekupang dan Kecamatan Sagulung.
"Atas inisiasi Disperindag, Pertamina dan Hiswana Migas, kami telah melakukan penambahan alokasi yang dimulai sejak kemarin (16/9), dan berjalan di tiga lokasi dengan total 4.480 tabung dan akan dilanjutkan di Batu Aji, Sekupang dan Sagulung," ujarnya.
Sales Area Manager Kepulauan Riau Bagus Handoko menyatakan, bahwa secara keseluruhan pihaknya juga menyalurkan fakultatif tambahan untuk ke seluruh pangkalan gas LPG 3 kg di Batam sebanyak 24.080 tabung.
"Silahkan melakukan pembelian LPG sesuai dengan reguler normal, tidak perlu panik, karena permasalahan di beberapa titik yang terindikasi sudah kita atasi melalui fakultatif dan operasi pasar yang kita jalankan bersama instansi terkait," terangnya.
Bagus menambahkan, Pertamina Patra Niaga SA Kepri bersama Disperindag Kota Batam serta Hiswana Migas Kepri, juga telah melaksanakan Inspeksi mendadak penggunaan gas LPG 3 kg ke sejumlah usaha binatu (laundry), di Batam.
Pada hasil sidak, Jumat (13/9/24) lalu, masih ditemukannya pemilik usaha binatu di Batam yang masih menggunakan gas LPG 3 kg dalam menjalankan usahanya.
"Dari hasil sidak, masih ditemukan banyak usaha laundry yang menggunakan LPG subsidi. Ditemukan sekitar 7 usaha laundry aktif menggunakan LPG 3 kg dititik kelangkaan,” tegasnya.
Menurut Bagus, berdasarkan surat edaran Direktur Jenderal Migas No.B-2461/MG.05/DJM/2022, beberapa usaha dilarang menggunakan gas LPG bersubsidi. Seperti hotel, restoran, usaha binatu, peternakan, tani tembakau, batik, usaha jasa las dan lainnya.
“Karena pada dasarnya LPG bersubsidi 3 kg merupakan upaya pemerataan akses energi bagi masyarakat sehingga peruntukannya pun harus tepat sasaran. Peran masyarakat, pemerintah dan stakeholder lainnya dibutuhkan untuk melakukan pengawasan,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Romus Panca
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: