Keberadaan hunian di kawasan Jatinangor dinilai semakin menarik dalam beberapa waktu terakhir. Kawasan yang menjadi pusat Pendidikan di Jawa Barat ini setiap tahunnya didatangi ribuan mahasiswa dari berbagai daerah untuk melanjutkan Pendidikan di berbagai perguruan tinggi di wilayah itu. Sebut saja Universitas Pajajaran, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), IKOPIN serta adanya pemindahan aktifitas perkulianan Institut Teknologi Bandung ke wilayah ini akan menjadi stimulus berkembangnya kawasan Jatinangor.
Yoyok Prasetyo, pengamat ekonomi sekaligus pengajar di salah satu perguruan tinggi di Bandung mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, kawasan Jatinangor cukup ramai dengan kehadiran mahasiswa baru. Hal ini dapat dipahami, karena wilayah ini memiliki fasilitas untuk pendidikan yang cukup baik. Berbagai Universitas juga memiliki jurusan yang beragam, dan hal ini tentunya juga menjadi daya tarik bagi para calon mahasiswa. “Dampak positif nya tentu pada sektor ekonomi, khususnya kebutuhan hunian bagi mahasiswa selama menempuh pendidikan."
Kebutuhan hunian mahasiswa ini sejak beberapa tahun lalu ditangkap oleh pengembang PT Adhi Persada Properti yang merupakan anak usaha dari PT Adhi Karya (Persero), dengan mengembangkan Apartemen Taman Melati Jatinangor. Hunian yang dibangun di kawasan Pendidikan Jatinangor ini memiliki total 770 unit hunian dari bernagai type.
“Kami melihat bahwa hunian mahasiswa saat ini tidak hanya berupa rumah kos, namun bagi kalangan ekonomi menengah keatas, apartemen akan menjadi pilihan tepat untuk tempat tinggal. Hal ini karena di apartemen berbagai fasilitas bisa didapatkan, yang tentunya mendukung kebutuhan mashasiswa selama belajar. Saat ini, tingkat hunian baik yang menempati dengan membeli maupun menyeewa di Apartemen Taman Melati Jatinangor cukup tinggi,” ujar Nurul Ilmi, Project Manager Taman Melati Jatinangor.
“Tingkat hunian yang tinggi khususnya dari yang membeli unit ini dapat dimaklumi, karena secara trend harga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dan ini tentunya sangat menarik bagi para orang tua daripada mengeluarkan biaya untuk kos setiap bulan. Selain itu, beberapa investor juga menunjukkan ketertarikannya untuk investasi jangka panjang. Hal ini karena prosentase kanaikan harganya melebihi suku bunga perbankan yang ada saat ini”, ungkap Nurul Ilmi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait: