Indonesian Movie Actors (IMA) Awards 2024 yang disiarkan langsung oleh RCTI di Studio RCTI+ di kawasan MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta Barat tiga hari lalu, jadi helat spesial bagi pelaku sawit.
Bukan lantaran pada penghargaan paling bergengsi insan perfilman tanah air itu, ada pelaku sawit yang mendapat piala.
Tapi justru Batik Sawit bikinan Smart Batik Indonesia (SBI) yang sejak September tahun lalu dibina oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) itu, diperkenalkan oleh seorang aktor kenamaan di sana. Pada malam anugerah itu. Namanya Donny Damara.
Lelaki 58 tahun ini nampak elegan mengenakan Batik Sawit motif Latar Truntum, sambil mengacungkan piala. Ayah satu anak ini dapuk sebagai Pemeran Pendukung Pria Terbaik lewat film 'Tuhan Izinkan Aku Berdosa'.
Baca Juga: Saat Wamenkeu Membatik Sawit di Bali
Donny tahu batik apa yang sedang dipakainya. Sebab sebelumnya, dia sempat telponan dengan pemilik SBI, Miftahudin Nur Ihsan, yang bermukim di Yogyakarta. Ihsan menjelaskan tentang Batik Sawit itu.
"Produknya inovatif, materialnya nyaman, cutting dan jahitan sangat rapi dan jatuh di badan. Mudah-mudahan semakin banyak lagi inovasi yang dihasilkan. Saya juga berterima kasih kepada ibu-ibu pembatik Smart Batik yang sudah menciptakan batik yang bagus dan detail. Mudah-mudahan nanti ada kesempatan bertemu di Jogja," aktor terbaik pada Festival Film Asia ke-6 ini berharap.
Ihsan sendiri tak kepalang bahagianya. Sebab produk fesyen yang baru dia rilis akhir bulan lalu di acara Bali Fashion Trend 2024 di Bali itu, dipakai aktor kenamaan tanah air.
"Alhamdulillah, saya sempat komunikasi dengan beliau," ungkap pengusaha muda asal Yogyakarta ini kepada Warta Ekonomi, jelang sore tadi.
Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS, Kabul Wijayanto, juga sangat senang mendengar peristiwa di acara IMA Award itu. Spontan, Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS ini menyampaikan apresiasi nya kepada Smart Batik.
"Luar biasa, fesyen produk Batik Sawit sudah dipakai oleh aktor terkenal. Mudah-mudahan pengaruh dan manfaat dari Batik Sawit akan semakin meluas," lelaki 53 tahun ini berharap.
Dalam catatan wartaekonomi, sejak menjalin kemitraan dengan BPDPKS, kiprah Smart Batik semakin moncer. Tengok sajalah, jumlah ibu-ibu yang terlibat dalam memproduksi batik di Smart Batik meningkat tajam. Dari yang tadinya hanya 10 orang, melonjak menjadi 60 orang.
Penjualan dan permintaan batik juga meroket, baik itu untuk souvenir lembaga, seragam, maupun penjualan retail.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz
Tag Terkait: