Agus Gumiwang Kartasasmita kembali dipilih untuk menjabat sebagai Menteri Perindustrian di era Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto Masa Bakti 2024 – 2029.
Sosok Agus Gumiwang ini merupakan sosok yang tak asing lagi bagi masyarakat. Pasalnya, pria kelahiran Jakarta, 3 Januari 1969 ini telah berkiprah cukup lama dalam sektor industri dalam negeri, khususnya pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 2019 – 2024.
Baca Juga: Audit IRMA jadi Preseden Positif bagi Industri Nikel Indonesia
Industri pengolahan atau manufaktur Indonesia tercatat mengalami kesuksesan di tangannya lantaran menjadi salah satu tulang punggung perekonomian yakni sebesar 18,67% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2023.
Di sisi lain, ekspor industri pengolahan juga turut mengalami peningkatan tiap tahunnya yakni sekitar 127,38 miliar dolar AS pada tahun 2019.
Selain itu, ekspor industri pengolahan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya yakni US$127,38 miliar pada 2019, dan tercatat meningkat menjadi US$206,06 miliar pada 2022. Pun investasi industri juga tercatat meningkat sebesar 34% dari periode 2019 – 2023.
Dipercaya Kembali
Dirinya kembali dipercaya untuk memimpin Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di era Pemerintahan Prabowo Subianto. Hal ini melihat kinerja dan komitmennya dalam memajukan industri dalam negeri.
Agus bertugas untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang industri. Dalam institusi yang dia pimpin tersebut, tugas pokok dan fungsinya antara lain merumuskan, menetapkan, serta melaksanakan kebijakan di bidang industri. Lalu mengelola kekayaan negara di sektor industri, melaksanakan bimbingan teknis serta supervise atas pelaksanaan di daerah, hingga melaksanakan kegiatan teknis yang berskala nasional.
Sederhananya, Agus memikul tanggung jawab dalam menjaga serta meningkatkan ekosistem industri dalam negeri sesuai dengan Visi dan Delapan Misi Asta Cita Prabowo Subianto, yakni melanjutkan hilirisasi serta industrialisasi sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dalam negeri untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Tantangan dan Pekerjaan Rumah
Akan tetapi, untuk mewujudkan hal tersebut, Agus Gumiwang menempuh jalan yang tidak mudah dan harus menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah dinamika konstelasi politik global, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten hingga persaingan produk dunia.
Tantangan-tantangan tersebut bisa dia siasati di masa pemerintahan Jokowi dengan memfokuskan hilirisasi industri yang mempunyai potensi sumber daya melimpah seperti kelapa sawit serta kakao. Sehingga, hal itu membuat dinamika harga pasar tidak terlalu berpengaruh pada ekonomi Indonesia.
Dirinya juga turut menerapkan program Diklat 3 in 1 yang memberikan sertifikasi, lokakarya, serta penempatan kerja bagi masyarakat sehingga kebutuhan dunia industri terhadap tenaga kerja kompeten bisa teratasi.
Baca Juga: Makin Tak Terkendali, Industri Asuransi Perlu Waspadai Inflasi Biaya Kesehatan
Adapun pekerjaan rumah Agus Gumiwang ke depannya adalah memacu kontribusi sektor manufaktur ke angka 25% dari rasio PDB. Hal ini agar pendapatan per kapita masyarakat Indonesia tidak masuk dalam skema 'middle income trap' atau jebakan pendapatan menengah, melainkan bisa naik ke kategori negara maju yakni di angka pendapatan lebih dari 30.000 dolar AS per tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar