Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menilik Prospek IPO MR DIY (MDIY), Bakal Jadi Ladang Cuan?

        Menilik Prospek IPO MR DIY (MDIY), Bakal Jadi Ladang Cuan? Kredit Foto: MR DIY
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY/MR DIY) mengumumkan rencana pihaknya untuk melakukan penawaran umum perdana alias Initial Public Offering (IPO). Hal ini semakin menambah jumlah perusahaan publik yang ada di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

        Presiden Direktur Daya Intiguna Yasa, Edwin Cheah mengatakan manuver ini ditempuh untuk mempercepat ekspansi perusahaan sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri ritel non-grocery di Indonesia.

        Baca Juga: Soal Alih Fungsi Dana Penawaran Umum Saham, Ini Kata Harta Djaya (MEJA)

        “Kami memiliki visi untuk terus memperluas jangkauan agar dapat melayani lebih banyak pelanggan di Indonesia,” ujarnya, dilansir Rabu (27/11).

        Adapun pihaknya akan melepas 2,52 miliar lembar saham atau setara 10% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh pasca-IPO. Saham ditawarkan pada rentang harga Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham, dengan target dana hingga Rp4,71 triliun.

        Daya Intiguna berencana menggunakan dana hasil penawaran umum ini setidaknya untuk tiga hal utama seperti membayar utang, ekspansi perusahaan dan modal kerja. Berikut detilnya:

        • 60%: Pembayaran pokok utang.
        • 30%: Biaya pembukaan toko baru dalam berbagai wilayah dari Indonesia.
        • 10%: Modal kerja operasional.

        Proses bookbuilding berlangsung dari 25 November hingga 3 Desember 2024. Sementara jadwal pencatatan saham ditargetkan pada 19 Desember 2024.

        Adapun perusahaan menunjukan dua sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek yakni PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas.

        Kinerja MR DIY

        Daya Intiguna Yasa telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan semenjak perusahaan tersebut memasuki pasar domestik di 2017. Tercatat, pihaknya setidaknya memiliki lebih dari 800 toko yang tersebar di Indonesia.

        Adapun Compounded Annual Growth Rate (CAGR) 2021-2023) pendapatan perusahaan tercatat 109%. Capaian tersebut meningkat dari Rp894 miliar menjadi Rp3,9 triliun.

        Baca Juga: 10 Saham Emiten Ini Turun Kasta, Ada Bank hingga Perusahaan Semen Terkemuka

        Laba bersih juga menunjukkan perubahan dari awal kerugian Rp80 miliar pada 2021 menjadi laba Rp353 miliar pada 2023. Sementara arus kas operasional naik dari Rp132 miliar pada 2022 menjadi Rp291 miliar pada 2023.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: