Berani Ambil Risiko, Ini Deretan Miliarder yang Kaya dari Kripto
Kemunculan mata uang kripto tidak hanya mengubah cara dunia memandang teknologi keuangan, tetapi juga melahirkan generasi baru miliarder. Setelah kripto populer, banyak nama-nama baru muncul dalam daftar miliarder dunia.
Dengan memanfaatkan potensi teknologi blockchain dan mengambil risiko besar, individu-individu ini berhasil mencatatkan namanya dalam daftar orang-orang terkaya di dunia.
Berikut adalah beberapa tokoh yang kekayaannya berasal dari industri kripto.
1. Changpeng Zhao (CZ)
Kekayaan Bersih: US$61,8 miliar
Changpeng Zhao, atau CZ, adalah pendiri Binance, platform bursa kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan.
Berasal dari Cina dan berdarah Kanada, CZ memulai kariernya di industri teknologi, bekerja di perusahaan seperti Bloomberg Tradebook dan Blockchain.com. Pengalaman ini memberikan pemahaman mendalam tentang sistem perdagangan dan teknologi blockchain, yang menjadi dasar keberhasilan Binance.
CZ mendirikan Binance pada tahun 2017, memperkenalkan token Binance Coin (BNB) yang mengalami adopsi luas dan nilai yang terus meningkat. Meski perkiraan kekayaan bersihnya sulit dipastikan karena Binance adalah perusahaan swasta, Forbes mencatat angka US$61,8 miliar pada 2024.
2. Giancarlo Devasini
Kekayaan Bersih: US$9,2 miliar
Pada awalnya, Giancarlo Devasini adalah seorang dokter medis. Dia kemudian beralih ke dunia teknologi sebelum akhirnya memasuki dunia blockchain.
Sebagai salah satu pendiri dan CFO Bitfinex serta Tether, Giancarlo Devasini berperan besar dalam kesuksesan stablecoin USDT. Permintaan tinggi terhadap stablecoin ini, ditambah dengan kinerja pasar emas yang dimiliki Tether, meningkatkan laba bersih perusahaan hingga US$7,7 miliar pada 2024.
Bitfinex mencatat volume perdagangan harian sekitar US$168,4 juta. Angka tersebut menjadikannya sebagai salah satu bursa kripto besar saat ini.
Baca Juga: Wow! Kejutan Akhir Tahun! Perusahaan Aset Kripto Bakal IPO dengan Nilai Rp1 Triliun
3. Brian Armstrong
Kekayaan Bersih: US$13,4 miliar
Brian Armstrong adalah pendiri dan CEO Coinbase, bursa kripto terbesar di AS. Didirikan pada 2012, Coinbase tumbuh berkat antarmuka pengguna yang sederhana dan keamanan tinggi. Sebelumnya, Brian Armstrong memulai perjalanan di dunia teknologi sebagai insinyur perangkat lunak di IBM dan Airbnb.
Coinbase berkembang pesat, terutama saat popularitas Bitcoin melonjak. Pada April 2021, Coinbase menjadi bursa kripto pertama yang melantai di bursa saham Nasdaq. Saham perusahaan yang melonjak memberikan pengaruh besar terhadap kekayaan Armstrong, sehingga menjadikannya salah satu miliarder kripto terkenal.
4. Michael Saylor
Kekayaan Bersih: US$9,5 miliar
Michael Saylor adalah salah satu pendiri MicroStrategy, sebuah perusahaan perangkat lunak analitik. Di bawah kepemimpinannya, MicroStrategy mengambil langkah berani dengan mengakumulasi Bitcoin sebagai strategi investasi utama.
Langkah ini terbukti berhasil, terutama saat nilai Bitcoin melonjak lebih dari 65% pada 2024. Selain itu, performa saham MicroStrategy yang kuat turut mendongkrak kekayaan Saylor, menjadikannya salah satu tokoh penting di dunia kripto.
5. Chris Larsen
Kekayaan Bersih: US$5,5 miliar
Chris Larsen adalah pendiri Ripple Labs, perusahaan yang fokus pada sistem pembayaran lintas batas berbasis blockchain. Ripple menggunakan teknologi XRP Ledger untuk menawarkan solusi pembayaran yang lebih cepat dan murah dibandingkan sistem tradisional. Popularitas XRP sebagai salah satu mata uang kripto terbesar inilah yang berkontribusi besar terhadap kekayaan Larsen.
Meski menghadapi tantangan hukum di Amerika Serikat, Ripple tetap berkembang pesat di pasar global, sehingga menjadikan Larsen sebagai salah satu tokoh berpengaruh dalam dunia blockchain.
6. Jed McCaleb
Kekayaan Bersih: US$2,9 miliar
Jed McCaleb adalah salah satu pendiri Ripple dan Stellar, serta pencipta Mt. Gox, yang merupakan bursa Bitcoin pertama di dunia. Mt. Gox pernah menangani lebih dari 70% transaksi Bitcoin global sebelum menghadapi masalah keamanan yang menyebabkan peretasan besar.
Setelah keluar dari Ripple pada 2013, McCaleb mendirikan Stellar pada 2014, yang fokus pada solusi pembayaran lintas batas untuk populasi yang belum memiliki akses perbankan. Proyek ini mengukuhkan posisinya sebagai salah satu inovator terkemuka di dunia blockchain.
7. Cameron dan Tyler Winklevoss
Kekayaan Bersih: Masing-masing US$2,7 miliar
Si kembar Cameron dan Tyler Winklevoss dikenal karena gugatan mereka terhadap Mark Zuckerberg terkait ide pendirian Facebook. Setelah menyelesaikan perselisihan hukum dengan nilai US$65 juta, mereka menginvestasikan sebagian besar dana tersebut ke Bitcoin.
Pada 2012, si kembar mendirikan bursa kripto Gemini, yang kini menjadi salah satu platform perdagangan kripto terpercaya di Amerika Serikat.
8. Fred Ehrsam
Kekayaan Bersih: US$5,7 miliar
Fred Ehrsam mengawali perjalanan kariernya sebagai trader di Goldman Sachs sebelum terjun ke dunia kripto. Pada 2012, ia bersama Brian Armstrong mendirikan Coinbase. Keberhasilan Coinbase dalam menarik jutaan pengguna dan memfasilitasi miliaran transaksi menjadi sumber utama kekayaan Ehrsam.
Setelah meninggalkan Coinbase pada 2017, ia mendirikan Paradigm, perusahaan ventura yang berfokus pada investasi di proyek-proyek kripto seperti Uniswap dan Starkware. Paradigm kini mengelola lebih dari US$8 miliar aset. Kepemilikan saham di Coinbase dan Paradigm menjadi sumber utama kekayaan Ehrsam.
Baca Juga: 6 Tahun Upbit Indonesia: Fokus Tingkatkan Literasi dan Perlindungan pada Investor Kripto
9. Nikil Viswanathan dan Joe Lau
Kekayaan Bersih: Masing-masing US$1,5 miliar
Nikil Viswanathan dan Joe Lau adalah pendiri Alchemy, sebuah perusahaan teknologi yang menyediakan infrastruktur blockchain bagi pengembang aplikasi terdesentralisasi (dApps).
Sejak didirikan pada 2017, Alchemy menjadi tulang punggung bagi banyak proyek blockchain besar, menyediakan solusi untuk meningkatkan kinerja dan skalabilitas dApps.
Alchemy menarik investasi besar, salah satunya pendanaan US$200 juta pada Februari 2023, yang menempatkan valuasi perusahaan di angka US$10,2 miliar. Kesuksesan Alchemy dalam mendukung ekosistem blockchain global melalui teknologi yang inovatif menjadi sumber utama kekayaan Nikil Viswanathan dan Joe Lau.
Para miliarder kripto ini membuktikan bahwa inovasi, keberanian mengambil risiko, dan visi terhadap teknologi baru dapat membawa keberhasilan besar. Meski industri ini penuh tantangan, perjalanan mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: