- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Emiten Kertas Fajar Paper Cari Dana Segar, Pemegang Saham Terancam Dilusi
Emiten kertas PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) berencana menggelar penawaran umum terbatas (rights issue) sebanyak satu miliar saham dengan nominal Rp500 per unit pada Januari 2025. Langkah ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi keuangan perusahaan yang saat ini masih mencatatkan kerugian signifikan.
Manajemen FASW mengungkapkan bahwa rights issue tersebut akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Januari 2025. “Penambahan modal melalui HMETD akan berdampak positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi Perseroan, termasuk mengurangi liabilitas, memperbaiki debt-to-equity ratio, dan meningkatkan likuiditas saham di pasar,” jelas Manajemen FASW dalam prospektus resmi, Jumat (13/12/2024).
Baca Juga: RUPSLB MD Entertainment (FILM) Sepakati Perombakan Pengurus dan Right Issue 989,77 Juta Saham
FASW mengharapkan partisipasi maksimal dari pemegang saham dalam pelaksanaan HMETD untuk memanfaatkan hak mereka. Jika pemegang saham tidak melaksanakan haknya, mereka akan menghadapi potensi dilusi kepemilikan hingga 28,75%. Dana yang terkumpul dari rights issue ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk mengurangi liabilitas, mendukung pengembangan usaha, menambah modal kerja, serta memenuhi kebutuhan operasional lainnya.
Baca Juga: Kantongi Restu, Lippo Cikarang Right Issue 3 Miliar Saham Baru
Kondisi keuangan FASW mencatat penurunan kinerja hingga kuartal III 2024. Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp5,68 triliun, turun tipis 1,04% dari Rp5,74 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Namun, kerugian FASW membengkak tajam sebesar 84,84%, dari Rp433,88 miliar pada kuartal III 2023 menjadi Rp816,17 miliar pada kuartal III 2024. Kenaikan beban pokok penjualan dan beban keuangan disebut sebagai penyebab utama kerugian tersebut.
Per September 2024, total aset FASW tercatat sebesar Rp12,62 triliun, meningkat 0,61% dibandingkan posisi akhir 2023 sebesar Rp12,54 triliun. Liabilitas perusahaan mencapai Rp9,06 triliun, sementara ekuitasnya berada di angka Rp3,55 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: