Pertamina Geothermal (PGEO) Borong Penghargaan di Malam Apresiasi Kinerja Stakeholder EBTKE 2024

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membuktikan komimennya dalam menjunjung tinggi keselamatan kerja dengan meraih sejumlah penghargaan di Malam Apresiasi Kinerja Stakeholder Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).

PGEO dalam acara tersebut mendapatkan sejumlah penghargaan untuk sejumlah daerah operasionalnya berupa K3 Aditama (Ulubelu, Kamojang, dan Lahendong), K3 Utama (Karaha dan Hululais) dan K3 Pratama (Lumut Balai).

Baca Juga: Tak Hanya Kolaborasi, Pertamina Geothermal (PGEO) Ungkap Kunci Sukses Transisi Energi di Indonesia

Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi mengatakan penghargaan ini merupakan bukti komitmen perusahaan dalam komitmennya menerapkan standar keselamatan kerja yang tinggi dalam setiap lini operasinya. Adapun menurutnya, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua jajaran dari PGEO.

“Saya percaya ini semua dapat terwujud melalui kerja keras dan dedikasi seluruh tim yang terus mengutamakan prinsip-prinsip keselamatan kerja dalam kesehariannya bekerja sebagai wujud penerapan operational excellence di seluruh wilayah operasi.” ujar Julfi Hadi, dilansir Kamis (19/12).

Julfi Hadi menekankan bahwa pihaknya senantiasa menerapkan praktik berkelanjutan, termasuk soal keselamatan kerja guna memastikan kesuksesan transisi energi melalui pengembangan sumber daya panas bumi di Indonesia.

“Keselamatan dan kesehatan kerja adalah prioritas utama kami. Dengan menerapkan standar keselamatan kerja yang tinggi, kami tidak hanya melindungi para perwira, tetapi juga memastikan operasi yang efisien dan berkelanjutan," ungkapnya.

Pencapaian ini merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang tinggi dalam wilayah operasionalnya. PGEO terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan kontribusinya dalam pengembangan energi panas bumi yang berkelanjutan di Indonesia.

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Jual 389.752 tCO2e Karbon Kredit: Nilainya Bisa Capai US$1,144 Juta!

"Pencapaian ini menjadi bagian dari kontribusi kami dalam transisi energi Indonesia, untuk mendorong swasembada energi yang lebih mandiri, ramah lingkungan, dan berkelanjutan bagi masa depan bangsa,” tutur Julfi Hadi.