- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pertamina Geothermal (PGEO) Jual 389.752 tCO2e Karbon Kredit: Nilainya Bisa Capai US$1,144 Juta!
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memetik keuntungan dalam memanfaatkan transaksi penjualan karbon kredit kepada perusahaan afiliasinya, PT Pertamina Power Indonesia (PPI).
PGEO menjual 389.752 tCO2e karbon kredit yang berasal dari PLTP Lahendong Unit 5 & 6. Karbon kredit tersebut mencakup periode 1 Januari 2021 hingga 31 Desember 2022. Adapun transaksi tersebut memiliki total potensi nilai transaksi mencapai US$1,144 juta atau sekitar Rp18,78 miliar.
Baca Juga: 18 Tahun Dedikasi, Pertamina Geothermal (PGEO) Ajak Semua Pihak Ikut Sukseskan Transisi Energi
"Potensi total nilai transaksi perdagangan carbon credit adalah sebesar US$1.144.000," kata manajemen dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/12/2024).
Meskipun transaksi ini memberikan keuntungan, perusahaan menghadapi potensi risiko keterlambatan pendapatan jika karbon kredit yang dijual memerlukan waktu lebih lama untuk terjual.
"Namun ada risikonya bagi perseroan, yaitu potensi terhambatnya pendapatan apabila karbon kredit yang dijual lebih lama terjual yang mengakibatkan perusahaan mendapatkan keuntungan yang tertunda. Hal ini dikarenakan seluruh penjualan karbon kredit melalui PPI," ujar manajemen.
Namun, risiko ini dinilai dapat diminimalkan mengingat posisi dari PII. Perusahaan afilitasi tersebut diketahui berfungsi sebagai aggregator karbon kredit untuk seluruh entitas dalam Grup Pertamina.
Adapun sepanjang tahun ini, perusahaan telah mencatatkan kinerja yang cukup baik di Kuartal III. Laba bersih perusahaan tercatat mencapai US$133,99 juta (sekitar Rp 2,09 triliun) atau naik 0,36% dari periode yang sama tahun lalu (US$ 133,50 juta). Sementara pendapatan terkoreksi 0,71% menjadi US$306,02 juta (sekitar Rp 4,78 triliun) dari dari sebelumnya US$308,19 juta.
Baca Juga: Perkuat Sinergi, Pertamina Geothermal (PGEO) Siap Lakukan Pengeboran di Aceh
PGEO menempuh langkah strategis menjual karbon kredit ini tak hanya menjadi jalan mencari pendapatan tambahan namun juga memperkuat posisi perusahaan dalam mendukung target dari Net Zero Emission Indonesia (NZE).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement