Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Hanya Kolaborasi, Pertamina Geothermal (PGEO) Ungkap Kunci Sukses Transisi Energi di Indonesia

Tak Hanya Kolaborasi, Pertamina Geothermal (PGEO) Ungkap Kunci Sukses Transisi Energi di Indonesia Kredit Foto: PGEO
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menekankan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik untuk menghadapi tantangan global, termasuk risiko lingkungan dan sosial dalam menyukseskan transisi energi di Indonesia.

Direktur Keuangan PGEO, Yurizki Rio mengatakan pendekatan berkelanjutan merupakan salah satu langkah strategis yang mesti dilakukan perusahaan untuk menghadapi tantangan energi masa depan, khususnya guna meminimalisir risiko terkait dengan Environmental, Social, and Governance (ESG).

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Jual 389.752 tCO2e Karbon Kredit: Nilainya Bisa Capai US$1,144 Juta!

“Tata kelola perusahaan yang baik dan pengelolaan risiko ESG menjadi hal yang penting guna mendukung pencapaian keberlangsungan bisnis. Kami memastikan Good Corporate Governance (GCG) diterapkan dalam semua lini operasi sebagai bagian dari strategi keberlanjutan,” ujar Yurizki Rio di Indonesia Knowledge Management Summit (IKMS) 2024, dilansir Kamis (19/12).

Yurizki menyoroti berbagai risiko yang dihadapi perusahaan energi seperti pihaknya mulai dari dampak perubahan iklim hingga hubungan dengan masyarakat sekitar area pengelolaan. Ia menegaskan risiko terkait sejumlah hal tersebut bisa ditekan melalui pendekatan yang berkelanjutan serta inklusif.

Adapun pihaknya telah menetapkan empat pilar utama keberlanjutan yang menjadi prioritas strategis dalam operasional bisnis dari PGEO. Empat pilar tersebut yaitu dekarbonisasi, konservasi alam, pengelolaan hubungan dengan tenaga kerja dan masyarakat, serta penguatan etika bisnis dan GCG.

Pihaknya juga menerapkan ISO 37001 Anti Bribery Management System secara komprehensif. Hal ini dibukatikan dengan prinsip hal tersebut telah tersertifikasi secara spesifik dalam masing-masing area operasi.

Rio mengatakan perusahaan juga secara rutin melakukan GCG Assessment. Pihaknya berkomitmen untuk selalu menunjuk asesor independen dimana dalam kesempatan terbaru, ia mengaku perusahaan telah mendapatkan penilaian sangat baik dengan skor 93,13.

Yurizki Rio menegaskan bahwa pihaknya tak hanya melihat keberlanjutan sebagai inti dari strategi bisnis perusahaan namun juga jalan menciptakan nilai ekonomi serta mendukung pembangunan sosial dan pelestarian lingkungan.

Adapun Direktur Utama PGEO, Juldi Hadi menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk  memperkuat praktik tata kelola dan inovasi berkelanjutan dalam rangka memenuhi misi untuk menjadi pemimpin transisi energi di Indonesia.

Julfi mengatakan pihaknya senantiasa tak hanya setia menerapkan praktik bisnis berkelanjutan namun juga menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai visi dari Net Zero Emission (NZE) di 2060.

Baca Juga: 18 Tahun Dedikasi, Pertamina Geothermal (PGEO) Ajak Semua Pihak Ikut Sukseskan Transisi Energi

“Pemerintah telah menetapkan target ambisius untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060. Pencapaian target ini tak hanya memerlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, melainkan juga terobosan dan perubahan paradigma dalam pengembangan energi baru dan terbarukan," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: