Pada era ketika konsumen menghargai sumber daya yang dihasilkan melalui cara-cara etis, industri dengan rantai pasokan kompleks terus menjadi perhatian. Salah satunya adalah pada industri karet.
Di beberapa negara penghasil karet seperti Thailand, Vietnam, dan Indonesia, isu deforestasi yang disebabkan oleh perkebunan karet telah menjadi isu penting. Perkebunan karet yang dibangun di atas hutan alam dinilai merusak ekosistem dan habitat satwa liar, sehingga mengakibatkan kehilangan keanekaragaman hayati dan tantangan lingkungan. Industri ini disebut-sebut juga riskan menguras air tanah dengan penggunaan irigasi tambahan yang berlebihan.
Akibat berbagai pandangan pesimis tersebut, muncul tuntutan besar untuk menunjukkan transparansi dalam praktik pemerolehan sumber daya karet. Regulator global pun turut menuntut rantai pasokan yang lebih transparan dan dapat dipercaya.
Semakin tingginya kesadaran konsumen dan diikuti dengan respons regulator yang sesuai membuat perusahaan turut menyesuaikan. Berbagai perusahaan yang menggunakan bahan baku karet kini mencoba untuk tidak terlihat mengambil keuntungan dari praktik yang eksploitatif adalah dan pekerja.
Baca Juga: PTPN Group Siapkan Strategi Revitalisasi untuk Pulihkan Kejayaan Industri Karet Nasional
Teknologi kini menjadi salah satu solusi utama untuk memastikan akuntabilitas dan praktik yang sehat di semua rantai pasokan.
Inovator teknologi Singapura India, TRST01, telah berhasil menciptakannya solusi pelacakan sumber daya berbasis data yang bakal menjamin praktik berkelanjutan di lebih dari satu juta hektar perkebunan. Teknologi yang dikembangkan oleh TRST01 akan memudahkan dalam pembuktian transparansi dan akuntabilitas di setiap rantai pasokan.
Mulai dari karet, kopi, kakao, hingga beras, TRST01 menawarkan pelacakan pada berbagai komoditas mulai dari awal hingga akhir rangkaian pasok. TRST01Chain® telah dipercaya oleh berbagai klien global, dari perusahaan besar seperti Apollo Tyre, JK Tyre, BKT Tyre, hingga perusahaan kecil hingga menengah yang memasok karet ke entitas terdaftar di Uni Eropa seperti Pirelli dan Nexgen.
Langkah bermitra dengan pemasok karet terbesar di Indonesia, Gadjah Ruku, menandakan dampak besar dari penggunaan TRST01Chain®. Dengan solusi ini, petani karet kecil kini dapat menjual karet yang diperoleh secara etis dengan harga lebih tinggi, memberikan mereka pendapatan yang lebih adil dan daya saing yang lebih kuat di pasar global.
Prabir Mishra, CEO dan pendiri TRST01, mengingat kembali momen penting pada 2019, saat mereka pertama kali membayangkan bisnis yang dibangun di atas pelacakan data. “Saat sebuah perusahaan mengklaim produknya otentik dan diperoleh secara etis, bagaimana kita memverifikasinya? Itu adalah titik awal kami,” ungkapnya.
Keberlanjutan yang lebih transparan ini juga memberi keuntungan ekonomi. Produk yang sesuai dengan regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR) kini dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi, hingga $400 per ton untuk karet alam.
TRST01 memastikan bahwa data yang dikumpulkan di setiap tahap rantai pasokan tetap tidak dapat diubah, memberi perusahaan kepercayaan dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang ketat.
Mendukung Inisiatif Iklim di Asia Tenggara
Asia Tenggara menyumbang 97% produksi karet alam dunia, namun kawasan ini juga menghadapi tantangan besar. Studi 2023 menunjukkan bahwa perkebunan karet telah menyebabkan hilangnya lebih dari 4 juta hektar hutan di kawasan ini, setara dengan ukuran Swiss.
TRST01 mendukung klien-kliennya yang aktif mengejar praktik berkelanjutan, seperti agroforestry yang mengintegrasikan pohon karet dengan tanaman lain untuk meningkatkan keanekaragaman hayati. Dengan alat digital untuk pengukuran dan verifikasi (dMRV), TRST01 membantu perusahaan untuk memantau dan melaporkan inisiatif iklim mereka dengan lebih efektif, membangun kepercayaan di kalangan regulator dan pemangku kepentingan lainnya.
Prabir menyoroti pentingnya data yang terverifikasi untuk pasar kredit karbon yang berkembang pesat di Asia Tenggara. “Negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, dan Indonesia, yang kaya akan sumber daya alam, adalah pemain kunci dalam pasar ini. Singapura dengan investasi teknologi hijau semakin mendorong permintaan,” ujarnya.
Baca Juga: Ratusan Hektar Kebun Sawit di Luwu Utara Terendam Banjir. Belum Ada yang Peduli
Kemitraan Publik-Swasta untuk Masa Depan Berkelanjutan
Salah satu tonggak utama dalam perjalanan TRST01 adalah kemitraannya dengan Dewan Karet India. Dengan menggunakan pemetaan poligon, TRST01 membantu membuat basis data perkebunan karet di India untuk memastikan rantai pasokan bebas deforestasi, yang akan meningkatkan daya saing karet India di pasar global.
Teknologi pelacakan real-time TRST01Chain memungkinkan verifikasi dan dokumentasi yang akurat di seluruh rantai pasokan. Platform ini juga membantu mengidentifikasi efisiensi dan mengurangi biaya operasional.
Keberlanjutan di Asia Tenggara akan terus berkembang seiring dengan kemitraan pemerintah yang semakin banyak dengan organisasi internasional dan lembaga keuangan untuk mendukung proyek-proyek hijau.
"Ruang ini siap untuk pertumbuhan besar," kata Prabir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: