PT Pos Indonesia terus bertransformasi untuk memperkuat posisinya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang logistik. Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, mengungkapkan bahwa transformasi perusahaan dimulai sejak 2021 dengan menetapkan Pos Indonesia sebagai BUMN Logistik.
“Transformasi terbesar dari Pos Indonesia adalah menetapkan Pos Indonesia sebagai BUMN Logistik. Sejak tahun 2021, kami terus-menerus melakukan berbagai perubahan, transformasi, dan inovasi agar perusahaan ini melangkah menuju BUMN Logistik,” ujar Faizal, Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Faizal menjelaskan bahwa Pos Indonesia memiliki tugas penting untuk mengintegrasikan dan mensinergikan seluruh anak dan cucu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang logistik menjadi satu klaster logistik. Saat ini, terdapat 73 perusahaan anak dan cucu di sektor logistik yang akan dikelola secara terintegrasi di bawah kepemimpinan Pos Indonesia sebagai ketua Project Management Office (PMO).
Baca Juga: Catatkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Rp1 Triliun, Pos Indonesia Bakal Lakukan Ini
“Karena hari ini tidak ada satupun BUMN Logistik, yang ada anak dan cucu sebanyak 73. Jadi, inilah tugas yang menantang bagi Pos Indonesia untuk mengintegrasikan serta mensinergikan seluruhnya menjadi satu klaster logistik,” tambah Faizal.
Transformasi ini telah menunjukkan hasil yang signifikan. Selama tiga tahun terakhir, PT Pos Indonesia mencatatkan pertumbuhan pendapatan, EBITDA, dan laba bersih dengan kenaikan double digit setiap tahun. “Revenue kami tumbuh, EBITDA tumbuh, dan net income tumbuh. Bahkan di 2022-2023, ketiganya tumbuh double digit, di atas 10 persen. Hal ini semakin meyakinkan kami bahwa visi menuju BUMN Logistik adalah visi yang membuat perusahaan ini turnaround,” jelasnya.
Baca Juga: Perkuat UMKM Nasional, Pos Indonesia dan BNI Kolaborasi Layanan Logistik
Saat ini, PT Pos Indonesia memiliki empat portofolio bisnis inti: logistik, courier express parcel service, financial service, dan property service. “Hari ini, kita punya empat portofolio bisnis. Belum ada arahan untuk keluar dari empat portofolio ini dari Kementerian BUMN,” ujar Faizal, seraya menekankan bahwa portofolio ini tetap menjadi fokus utama perusahaan.
Faizal juga menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Kementerian BUMN, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri. Menurutnya, transformasi yang telah dilakukan tidak akan tercapai tanpa arahan dan dukungan dari pemerintah.
“Pos Indonesia tidak akan berada di posisi ini kalau tidak ada dukungan dari Kementerian BUMN, terutama Pak Tiko yang selalu mendukung berbagai inisiatif Pos Indonesia,” tutup Faizal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: