PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) memberikan klarifikasi terkait lonjakan harga sahamnya yang tercatat meningkat signifikan pada periode 30 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025.
Harga saham perusahaan mengalami kenaikan kumulatif sebesar Rp17 atau 21,51%, dari Rp79 per saham pada penutupan 27 Desember 2024 menjadi Rp96 per saham.
Peningkatan harga ini diiringi dengan lonjakan aktivitas transaksi. Volume perdagangan rata-rata mencapai 334.743 saham dengan frekuensi 34 kali per hari, dibandingkan 92.400 saham dengan frekuensi 24 kali pada hari bursa sebelumnya, 27 Desember 2024.
Baca Juga: Ini Jurus AirAsia untuk Keluar dari Rugi
Dalam keterbukaan informasi kepada bursa, Head of Legal & Corporate Secretary PT AirAsia Indonesia Tbk, Liza Nur Azizah menyatakan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material lain yang dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan atau keputusan investasi para pemodal.
"Perseroan tidak mengetahui adanya informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek perseroan serta kelangsungan hidup perseroan," ucap Liza, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Baca Juga: Dukung Pemerintah, AirAsia Indonesia Siap Turunkan Harga Tiket Pesawat selama Nataru
AirAsia Indonesia juga menegaskan bahwa pemegang saham utama tidak memiliki rencana terkait kepemilikan saham di perusahaan. Selain itu, perusahaan belum memiliki rencana tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk aksi yang dapat memengaruhi pencatatan saham di bursa selama tiga bulan ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: