Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri Maman Yakin UMKM Tidak Akan Bisa Maju Jika Usung Semangat CSR

        Menteri Maman Yakin UMKM Tidak Akan Bisa Maju Jika Usung Semangat CSR Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meyampaikan UMKM tidak akan bisa maju jika mengusung semangat Corporate Social Responsibility (CSR).

        UMKM akan tumbuh, menurutnya, jika para pengusaha mengusung semangat Corporate Business Responsibility (CBR). Ini disampaikannya pada pidato kunci dalam acara Kumparan The Economic Insight 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

        Baca Juga: Bekali Pimpinan Daerah, Menko Airlangga Bahas Fokus Pembangunan Ekonomi Nasional

        "Kalau menempatkan UMKM dalam perspektif sosial, saya pastikan tidak akan bisa maju dan tumbuh. Tapi kalau UMKM ditempatkan dalam perspektif business responsibility, Insyaallah UMKM itu akan tumbuh," ujar Menteri Maman, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Rabu (26/2).

        Hal ini karena, Menteri Maman melanjutkan, pendekatannya adalah pendekatan ekonomi kapital. Dimana ada ikatan untung rugi dan profesionalisme.

        "Pada kesempatan ini saya mengimbau dan mengajak kepada teman-teman, mari kita libatkan UMKM dalam pendekatan kemitraan, dalam pendekatan B to B, dalam pendekatan profesionalisme," kata Menteri Maman. 

        Menteri Maman juga menyampaikan Izin Usaha Pertambangan (IUP), untuk usaha kecil dan menengah merupakan terobosan yang luar biasa. 

        "Secara spirit munculnya aturan baru dalam Undang-Undang Minerba memberikan kesempatan kepada usaha kecil dan menengah dalam menaikkan level usahanya. Karena kita ingin mengangkat sektor UKM sebagai sebuah sektor yang betu-betul menjadi penopang ekonomi negara, sama seperti di China, Korea Selatan, Jepang, dan di beberapa negara maju lainnya," ujarnya.

        Di akhir sesi, Menteri Maman menyampaikan tantangan terbesar Kementerian UMKM adalah membangun konektivitas antara UMKM dan usaha besar.

        "Sampai hari ini belum terjadi sebuah konektivitas antara UMKM dan usaha besar, persis seperti yang disampaikan Profesor Bambang Brojonegoro. Untuk itu ke depan, kami akan memberi prasyarat kepada usaha kecil dan menengah yang mendapatkan IUP, agar dapat terbangun rantai pasok," katanya.

        Tahun 2025 menandai era baru bagi Indonesia dengan pemerintahan yang berfokus pada investasi, demokrasi, dan pemulihan ekonomi pascapandemi. Presiden Prabowo Subianto telah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. 

        Dua sektor yang berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional adalah UMKM dan pariwisata. Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, UMKM berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap PDB nasional dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja, dengan lebih dari 64 juta unit usaha yang menopang perekonomian rakyat. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: