Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Miliki Potensi Besar Sebagai Pemasok Produk Bioteknologi Dunia

        Indonesia Miliki Potensi Besar Sebagai Pemasok Produk Bioteknologi Dunia Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) mengungkapkan Indonesia memilik potensi besar  sebagai salah satu pemasok produk bioteknologi dunia.

        Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan ekspor 128 ton produk asam amino L-Tryptophan senilai USD 900 ribu, atau setara Rp15 miliar, ke Tiongkok yang digelar di PT Cheil Jedang Indonesia (CJI), Pasuruan, Jawa Timur pada Selasa (3/6/2025).

        Baca Juga: Teken Komitmen Integritas, LPDB dan Kementerian Koperasi Komitmen Wujudkan Koperasi Desa Berkelanjutan

        Ekspor ini merupakan bagian dari ekspor berkelanjutan produk L-Tryptophan PT CJI ke berbagai negara sejak 2010, yang hingga tahun ini total ekspornya sudah mencapai 350 ribu ton dengan nilai sekitar Rp40 triliun.

        Mendag Busan menegaskan, keberhasilan ekspor L-Tryptophan berkontribusi besar terhadap peningkatan ekspor nonmigas Indonesia, khususnya dari sektor industri kimia berbasis bioteknologi.

        “Saya mengapresiasi kepada PT Cheil Jedang Indonesia atas kontribusinya dalam ekspor nasional. Ekspor L-Tryptophan senilai Rp15 miliar ke Tiongkok kali ini menjadi bukti nyata potensi besar Indonesia sebagai salah satu pemasok produk bioteknologi dunia,” ujar Mendag Busan, dikutip dari siaran pers Kemendag, Rabu (11/6).

        L-Tryptophan merupakan bahan baku berupa asam amino esensial yang digunakan industri untuk  memproduksi pakan ternak seperti untuk unggas dan sapi. 

        Produk ini berperan penting sebagai zat aditif pakan (feed additive) dalam sektor peternakan. Manfaatnya adalah membantu pembentukan protein, mengontrol tingkat stres dan agresivitas hewan ternak, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mendorong peningkatan produksi dan kualitas daging.

        Mendag Busan menyampaikan, ragam manfaat yang dihasilkan membuat produk ini sangat diminati  di mancanegara “Sampai saat ini, L-Tryptophan dari PT CJI telah diekspor ke berbagai negara dan  menghasilkan total devisa sekitar USD 2,5 miliar,” tambahnya.

        Pada 2024, total ekspor L-Tryptophan Indonesia ke dunia tercatat sebesar USD 259 juta. Dari nilai  tersebut, pangsa ekspornya ke Tiongkok mencapai 61,7 persen dari total ekspor. Sementara itu,  pada 2024, Indonesia menempati peringkat ke-12 sebagai negara pemasok produk L-Tryptophan  dunia. 

        Ekspor L-Tryptophan Indonesia tumbuh positif rata-rata sebesar 15,84 persen per tahun dalam lima tahun terakhir (2020-2024). Negara tujuan utama ekspor Indonesia untuk produk ini, yaitu Tiongkok, Vietnam, Belanda, Spanyol, dan Jerman.

        Sementara itu, Direktur Administrasi PT CJI Imam Nachrowi menyatakan keberhasilan produk CJI  menembus pasar ekspor ke 90 negara merupakan hasil komitmen PT CJI terhadap kualitas, kepatuhan regulasi, dan daya saing global. Ia juga mengapresiasi dukungan Kemendag dalam memperkuat posisi produk Indonesia di pasar internasional.

        “Produk yang kami ekspor memenuhi standar internasional dan memiliki daya saing di pasar global. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha lainnya untuk terus berinovasi pada pasar global,” ungkap Imam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: