Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan kesiapannya untuk mengakomodasi perdagangan karbon berbasis alam atau nature-based solution (NBS) melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon). Langkah ini dinilai membuka peluang besar bagi proyek-proyek penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan, pertanian, dan ekosistem alami lainnya.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan perdagangan karbon berbasis alam bisa difasilitasi selama proyek tersebut menghasilkan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK).
“Tentu akan kami akomodasi, kalau bentuknya adalah SPE-GRK,” ujar Jeffrey di Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Baca Juga: Pasar Derivatif dan Bursa Karbon Menggeliat, Ini Catatan OJK!
Jeffrey menegaskan proyek-proyek nature based solution seharusnya sudah terdaftar dalam Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI), sebagai syarat utama agar bisa masuk ke bursa perdagangan karbon nasional.
Dia menjelaskan, sepanjang Januari hingga Juni 2025, volume perdagangan mencapai 691.304 ton setara CO2, melonjak tajam sebesar 503,82% dibanding periode yang sama tahun lalu, begitupun dengan nilai transaksi yang meningkat dari Rp5,88 miliar menjadi Rp27,31 miliar.
Hingga akhir Juni 2025, tercatat ada delapan proyek pengurangan emisi berbasis energi terbarukan yang diperdagangkan di IDXCarbon. Salah satu yang terbaru adalah proyek pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit (POME) menjadi biogas co-firing, yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara IV di Riau. Proyek ini resmi tercatat pada 20 Mei 2025 dan memiliki potensi pengurangan emisi sebesar 21.519 ton CO2e.
Baca Juga: Bursa Karbon RI Catat Transaksi 1,6 Juta Ton Emisi, Tembus Rp77,95 Miliar
Dengan keterlibatan proyek-proyek berbasis alam dan dukungan regulasi nasional, IDXCarbon kian menunjukkan peran strategisnya dalam mendorong pembangunan berkelanjutan sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar karbon global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Djati Waluyo