Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemanfaatan AI dalam Perdagangan Karbon Bakal Jadi Pembahasan di CDC 2024

Pemanfaatan AI dalam Perdagangan Karbon Bakal Jadi Pembahasan di CDC 2024 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) kembali menyelenggarakan Carbon Digital Conference (CDC) 2024 pada 10-11 Desember 2024 mendatang di Jakarta. Ketua Umum IDCTA Riza Suarga mengatakan, respon positif dari peserta pada Carbon Digital Conference tahun lalu menunjukkan minat yang tinggi dari industri terhadap perdagangan karbon.

“Kolaborasi yang sukses antara IDCTA, IETA, PwC, serta tambahan partisipasi JETRO dan PERKASA sebagai penyelenggara diharapkan dapat terus berlanjut di CDC 2024. Acara tahun ini dipastikan akan lebih menarik yang akan memetakan arah masa depan pasar karbon Indonesia," kata Riza di Jakarta, Rabu (4/12). 

"Keterlibatan 1.500 perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia menambah kedalaman dan keragaman yang signifikan, yang semakin memperkaya diskusi dan peluang yang dihadirkan dalam konferensi ini,” sambungnya. 

Baca Juga: Capai Netral Karbon di 2030 Indonesia Butuh USD 55 Miliar, Panas Bumi Jadi Tumpuan

Riza menambahkan, IDCTA berharap CDC tahun ini bisa dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto. Saat ini, proses kehadiran Presiden masih menunggu konfirmasi dari Menteri Sekretaris Negara.

“Event ini pada tahun lalu mendapatkan respond yang positif dari dalam dan juga luar negeri. Kami berharap event tahun ini bisa menarik lebih banyak lagi peserta sehingga bisa memacu semangat berinvestasi dan juga akselerasi perdagangan karbon,” ungkap Riza.

Riza menyebut, konferensi tahun ini akan kembali mempertemukan para pemain digital yang inovatif, pengembang proyek karbon, investor, dan pembeli kredit karbon dalam skala global.

“Acara ini akan membuka kesempatan yang luas bagi para pelaku usaha untuk membangun jaringan, bertukar pengetahuan dan gagasan, serta eksplorasi inisiatif kolaboratif untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam ekonomi karbon yang dinamis,” jelas Riza. 

CDC 2024, lanjut Riza, akan menggali lebih dalam mengenai perpaduan antara Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan pasar karbon. Menyadari pentingnya teknologi tersebut, konferensi ini akan menekankan peran mereka dalam memastikan integritas proyek-proyek karbon sembari menjajaki jalan baru untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. 

“Menyusul kesuksesan CDC 2023, kami membayangkan CDC 2024 sebagai katalisator untuk kemajuan lebih lanjut dalam pasar karbon global. Dalam menatap masa depan, konferensi ini akan terus menyoroti potensi ekonomi karbon tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai wilayah di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah platform yang mendorong kolaborasi, memamerkan teknologi disruptif, dan mempercepat kemajuan dalam mencapai target NDC,” jelas Riza. 

Baca Juga: Mendag Budi Sampaikan Dukungan RI Terhadap Pasar Kredit Karbon dan Perdagangan Digital di APEC

Ia berharap, CDC 2024 dapat berdampak, mendorong kolaborasi, inovasi, dan solusi berkelanjutan dalam lanskap ekonomi karbon yang dinamis. Sementara itu, PwC Indonesia Partner dan Sustainability Leader, Yuliana Sudjonno mendorong pelaku usaha untuk mengintegrasikan perdagangan karbon ke dalam strategi environmental, social, and governance (ESG) mereka menggunakan kredit untuk pembiayaan hijau dan pelabelan untuk meningkatkan nilai produk. Dengan demikian, pelaku usaha dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pencapaian target NDC Indonesia 2030.

“Kami melihat usaha dari Pemerintah Indonesia yang terus berkomitmen untuk meningkatkan pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) melalui penetapan harga karbon yang komprehensif dan infrastruktur yang kuat,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: