- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Wall Street Menguat Tipis, Pasar Saham Diwarnai Isu Pemecatan Ketua The Fed oleh Trump
Kredit Foto: Istimewa
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup menguat secara moderat pada perdagangan di Rabu (16/7). Pasar saham bergejolak setelah muncul laporan terkait rencana pemecatan sosok dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.
Dilansir dari Reuters, Kamis (17/7), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Saham Amerika Serikat:
- Nasdaq Composite (IXIC): naik 0,26% ke 20.730,49.
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): menguat 0,53% ke 44.254,78.
- S&P 500 (SPX): naik 0,32% ke 6.263,70.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dilaporkan terbuka terhadap opsi memecat Powell. Namun ia dengan cepat membantah laporan tersebut, meski tetap melontarkan kritik tajam terhadap figur bank sentral tersebut karena tidak menurunkan suku bunga dari AS.
"Independensi The Fed sangat penting bagi perekonomian, dan itulah mengapa pasar langsung bereaksi ketika kabar itu muncul," kata Chief Investment Officer CalBay Investments, Dylan Bell.
Volatility Index Wall Street (VIX) sempat menyentuh level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu sebelum akhirnya kembali turun menyusul laporan tersebut.
Menurut Bell, risiko volatilitas dari headline politik masih akan membayangi, tetapi kondisi fundamental ekonomi yang positif tetap menjadi penggerak utama pasar saham dari AS.
Di tengah sentimen tersebut, investor tetap mewaspadai kemungkinan soal pemecatan dari Powell. Hal ini terutama karena konsistennya tekanan untuk adanya pemangkasan suku bunga oleh Trump.
Namun, para pejabat bank sentral menolak bertindak gegabah sebelum ada kejelasan apakah kebijakan tarif terhadap mitra dagang akan memicu inflasi kembali di AS. Terbaru, hal ini disuarakan oleh Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic.
Data ekonomi yang dirilis minggu ini juga turut membentuk ekspektasi pasar. Harga produsen (PPI) pada bulan lalu tidak mengalami pertumbuhan, karena kenaikan harga barang akibat tarif diimbangi oleh penurunan harga jasa di AS.
Baca Juga: Dolar Melemah, Trump Bantah Akan Pecat Ketua The Fed Jerome Powell
Sehari sebelumnya, data menunjukkan inflasi konsumen (CPI) naik lebih tinggi dari perkiraan, mendorong kekhawatiran bahwa ruang untuk pemangkasan suku bunga oleh bank sentral semakin sempit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: