Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wall Street Bergejolak, Investor Saham Waspadai Laporan Keuangan Jelang Tenggat Tarif AS

        Wall Street Bergejolak, Investor Saham Waspadai Laporan Keuangan Jelang Tenggat Tarif AS Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup bervariasi pada Selasa (22/7). Hal ini terjadi seiring investor fokus pada laporan keuangan kuartalan yang sedang bergulir serta menantikan tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan dagang dari Amerika Serikat.

        Dilansir dari Reuters, Rabu (23/7), berikut ini adalah catatan pergerakan dari sejumlah indeks utama yang ada dalam Bursa Saham Amerika Serikat:

        • S&P 500 (SPX): naik tipis 0,06% ke 6.309,62.
        • Dow Jones Industrial Average (DJIA): menguat 0,40% ke 44.502,44.
        • Nasdaq (IXIC): melemah 0,39% menjadi 20.892,69.

        Optimisme terhadap belanja besar-besaran untuk kecerdasan buatan (AI) terus menopang reli saham-saham berkapitalisasi besar, membuat salah satu indeks tetap mendekati level tertinggi sepanjang masa.

        “Pasar saat ini tengah mengkonsolidasikan kenaikan sebelumnya dan cenderung menunggu katalis besar dalam satu hingga dua pekan ke depan, termasuk tenggat tarif 1 Agustus dan laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan dari ‘Magnificent Seven’,” kata Analis Strategi Investasi Baird, Ross Mayfield.

        Kebijakan perdagangan tetap menjadi sumber ketidakpastian utama bagi investor dan pelaku usaha dari AS. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menetapkan tenggat bulan depan bagi sejumlah negara untuk mencapai kesepakatan dagang dengan AS.

        Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent mengatakan bahwa pekan ini, ia akan bertemu dengan mitranya dari China. Ia mengungkapkan ada kemungkinan untk membahas perpanjangan tenggat 12 Agustus.

        Namun, pembicaraan dagang dengan negara lain tampaknya mengalami kebuntuan. Harapan akan kesepakatan besar mulai memudar dengan India. Uni Eropa juga sedang mempertimbangkan langkah balasan terhadap kebijakan perdagangan dari AS.

        Sementara itu, para analis memperkirakan laba perusahaan-perusahaan dalam indeks bursa saham akan tumbuh rata-rata tujuh persen pada kuartal kedua, dengan sektor teknologi menyumbang sebagian besar pertumbuhan tersebut.

        Baca Juga: Bursa Eropa Melemah, Investor Saham Dikecewakan Laporan Keuangan hingga Negosiasi Tarif AS

        Setelah data ekonomi yang beragam pekan lalu, pelaku pasar hampir sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Namun, mereka kini memperkirakan sekitar 60% peluang penurunan suku bunga pada September.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: