Kredit Foto: Azka Elfriza
Bank Indonesia (BI) membuka peluang untuk menurunkan suku bunga acuan, menyusul proyeksi inflasi yang melandai di bawah 2,5%. Stabilitas nilai tukar rupiah yang tetap terjaga memperkuat keyakinan BI untuk kembali melonggarkan kebijakan moneter guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Target inflasi 1,5%–3,5%. Kami melihat inflasi ke depan akan turun di bawah 2,5%. Kurs juga stabil,” kata Firman Mochtar, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, dalam Taklimat Media di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Firman menegaskan bahwa ruang pelonggaran kebijakan masih terbuka, asalkan stabilitas makroekonomi tetap terjaga. Ia menyatakan bahwa kebijakan suku bunga akan terus disesuaikan dengan dinamika global dan domestik yang berkembang.
Baca Juga: BI Minta Perbankan Turunkan Suku Bunga Kredit, Begini Sikap PermataBank
“Inilah yang membuat kita akan lihat lagi ke depan, masih ada ruang untuk menurunkan itu. Tapi bagaimana, kita lihat perkembangan dari sisi globalnya,” ujarnya.
Menurut Firman, mandat BI adalah menjaga stabilitas rupiah dari sisi inflasi dan nilai tukar, sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Kita melakukan kebijakan makroekonomi untuk kesejahteraan, yang diukur melalui pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar,” jelasnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Tahan Guncangan! Tumbuh 5,03%, Inflasi Tekan di 1,6%
BI menilai, kondisi saat ini memungkinkan stimulus moneter tanpa menimbulkan tekanan pada stabilitas rupiah. Firman menyebut nilai tukar rupiah kini berada di kisaran Rp16.200 per dolar AS, lebih stabil dibanding April lalu yang sempat menyentuh Rp16.700.
Dengan inflasi rendah dan kurs stabil, BI akan terus memantau perkembangan global untuk menentukan langkah kebijakan berikutnya, termasuk opsi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: