Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        VIDA Hadirkan Fitur 'Where's The Fraud Hub' dan 'Magic Scan' untuk Lawan Maraknya Penipuan Digital

        VIDA Hadirkan Fitur 'Where's The Fraud Hub' dan 'Magic Scan' untuk Lawan Maraknya Penipuan Digital Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebagai pionir penyedia identitas digital di Indonesia, VIDA meluncurkan dua terobosan terkini: Where’s The Fraud Hub – platform literasi dan deteksi penipuan berbasis AI pertama di tanah air, serta Magic Scan pada VIDA App yang menghadirkan solusi all-in-one untuk pemindaian dokumen, penyimpanan cloud, hingga tanda tangan digital yang memiliki kekuatan hukum. Kedua inovasi ini dirancang untuk membangun ekosistem digital yang lebih aman dan terpercaya di Indonesia.

        Kedua inisiatif ini hadir sebagai langkah konkret VIDA dalam memperkuat ekosistem keamanan digital nasional, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan untuk melindungi masyarakat sebagai konsumen dari ancaman fraud AI yang kian marak.

        Peluncuran ini didukung penuh oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Bank Indonesia yang saat ini peduli terhadap perlindungan konsumen dari bahaya fraud AI. Acara ini dihadiri oleh Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Teguh Arifiyadi, Ketua Umum Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Ardi Sutedja, dan perwakilan industri dari Tokocrypto di Jakarta pada Kamis (24/7). Kolaborasi lintas sektor yang menandai langkah bersama dalam melawan kejahatan fraud AI di Tanah Air.

        Baca Juga: Kejahatan Digital Menggila, Rp3,4 Triliun Lenyap Karena Penipuan Online

        "Penipuan berbasis AI bukan lagi bayang-bayang masa depan, melainkan ancaman nyata yang tengah kita hadapi. Kami percaya bahwa edukasi dan solusi harus hadir secara sinergi. Melalui literasi Where's The Fraud Hub, VIDA menyediakan wawasan real-time, analisis tren, dan literasi publik untuk melindungi identitas digital masyarakat. Sebagai pelengkap, kami juga hadirkan solusi fitur terbaru Magic Scan dalam VIDA App, yang memberikan kemudahan, kenyaman dan keamanan dimulai scan/ pindai dokumen, penyimpanan dan tanda tangan digital yang legally binding dalam aplikasi tersebut,” ujar Niki Luhur, Founder & Group CEO VIDA.

        Where's The Fraud Hub: Laman Edukasi Dukung Indonesia Bebas Penipuan Digital

        Where's The Fraud Hub (https://vida.id/id/wheresthefraud) adalah inisiatif nasional yang menyediakan:

        • White paper, studi kasus, dan data terkini tentang penipuan digital,

        • Panduan praktis mendeteksi penipuan berbasis AI, dan

        • Video edukasi publik dan PSA yang mudah dipahami.

        Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Kementerian Komunikasi dan Digital RI, Teguh Arifiyadi, mengapresiasi langkah VIDA dalam upayanya memberantas penipuan digital, di mana lebih dari 90% di antaranya berasal dari serangan social engineering, phishing, dan metode sejenis yang mengeksploitasi rendahnya literasi digital korban. "Serangan bisa datang dari mana saja dan menyasar siapa saja. Bagi kami, aspek paling penting adalah bagaimana sebuah perusahaan memitigasi risikonya dan memiliki sistem backup yang kuat. VIDA, sebagai penyelenggara PSrE, memegang peran penting dalam melakukan verifikasi identitas yang akurat demi mencegah bahaya penipuan digital yang kini makin canggih, terlebih dengan adanya dorongan teknologi AI," ungkap Teguh.

        Fitur Terbaru Magic Scan di VIDA App: Revolusi Digitalisasi Dokumen yang Aman

        Bersamaan dengan peluncuran Where's The Fraud Hub, VIDA juga memperkenalkan fitur terbaru dalam VIDA App, yakni Magic Scan, yang memungkinkan pengguna:

        • Scan dokumen langsung dari ponsel,

        • Mendukung pemindaian berkelompok (batch scan) hingga 15 dokumen sekaligus dengan deteksi otomatis,

        • Menandatangani dokumen secara digital dengan sertifikat elektronik yang legally binding,

        • Membubuhkan e-Meterai resmi langsung dari aplikasi,

        • Dokumen yang dipindai dapat disimpan di dalam aplikasi VIDA, dan

        • Pengguna dapat mengunduh dokumen yang sudah dipindai ke perangkat mereka.

        Berdasarkan data Komdigi, sepanjang tahun 2024, tercatat lebih dari 250 juta dokumen ditandatangani secara elektronik. Tak sedikit dari dokumen-dokumen ini mengandung nilai mencapai ratusan juta rupiah. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk memahami cara memverifikasi keabsahan tanda tangan elektronik guna memastikan dokumen tersebut benar-benar dikeluarkan oleh pihak yang sah.

        Baca Juga: Tim Review Apple Pelototi App Store, Tolak 711 Juta Pembuat Akun dan Nonaktifkan 129 Juta Akun Penipuan

        Magic Scan hadir sebagai solusi praktis dan aman bagi siapa pun yang bergelut dengan dokumen penting setiap hari, mulai dari pekerja kantoran hingga pelaku usaha yang bisa mengelola dokumen digital dari ponsel. Semua proses berlangsung di dalam ekosistem VIDA yang terenkripsi dan tersertifikasi, memastikan keamanan data meskipun pengguna berada di jaringan publik seperti Wi-Fi umum. Kini, transformasi dari dokumen fisik ke digital dapat dilakukan secara efisien dalam satu aplikasi, tanpa mengorbankan keamanan maupun keabsahan dokumen.

        "Kedua inisiatif ini merupakan wujud nyata dari misi kami untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan tepercaya. Dengan Where's The Fraud Hub serta fitur Magic Scan dalam VIDA App, kami tidak hanya menghadirkan solusi teknologi, tetapi juga membangun kesadaran dan ketangguhan masyarakat dalam melindungi diri di era digital,” tutup Niki Luhur.

        VIDA terus berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan konsumen melalui teknologi penipuan fraud AI yang terdepan serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan solusi identitas yang tepercaya. Info lengkap kunjungi www.vida.id/id/wheresthefraud

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: