Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PGEO Kantongi Rp3,3 Triliun di Kuartal II 2025

        PGEO Kantongi Rp3,3 Triliun di Kuartal II 2025 Kredit Foto: PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO), mencatatkan pendapatan sebesar US$204,85 juta atau setara dengan Rp3,3 triliun pada kuartal II 2025 tumbuh 0,53 jika dibandingkan pada periode yang sama 2024 year on year (YoY).

         Direktur Keuangan PGE, Yurizki Rio, mengatakan capaian tersebut ditopang oleh produksi energi panas bumi yang melampaui target awal dan mendorong penguatan fundamental keuangan perusahaan.

        Laba tahun berjalan PGE juga tercatat sebesar US$68,93 juta. Secara keseluruhan, total aset perusahaan mencapai US$3,05 miliar (tumbuh 1,62% YoY) dan kas serta setara kas mencapai US$712,34 juta atau meningkat 8,69% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

        Baca Juga: Pendapatan Naik, tapi Laba Bersih PGEO Anjlok 28,37% di Kuartal II 2025

        “Kinerja PGE berada pada jalur yang sehat. Ini menandakan fundamental keuangan Perseroan yang kuat, didorong oleh produksi yang melebihi proyeksi awal,” ujar Yurizki dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (29/7/2025).

        Yurizki menegaskan, meski kondisi geopolitik dan ekonomi global memberikan tantangan terhadap pendanaan dan biaya operasional, PGE tetap mencatatkan operasional yang solid dan efisien. EBITDA margin perusahaan pun tetap terjaga di atas 80%.

        “Net profit perusahaan masih tetap sehat, dan EBITDA margin kami terjaga di atas 80%, mencerminkan efisiensi dan profitabilitas dalam mengelola aset dan operasional,” ujarnya.

        Baca Juga: Lewat Efek Panas Bumi, Pertamina Geothermal (PGEO) Bawa Kopi Kamojang Menembus Pasar Eropa

        PGE juga terus mengejar target kapasitas terpasang 1 gigawatt (GW) secara mandiri. Beberapa proyek andalan tengah berjalan, seperti pengembangan Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), proyek co-generation (230 MW), dan eksplorasi WKP Gunung Tiga yang diresmikan Presiden Prabowo pada Juni lalu. Tambahan pasokan 55 MW dari beroperasinya PLTP Lumut Balai Unit 2 pada akhir Juni turut mendongkrak performa keuangan.

        Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menegaskan PGE berkomitmen menyediakan energi bersih berbasis panas bumi secara konsisten sebagai bagian dari kontribusi menuju Net Zero Emission Indonesia 2060.

        “Perjalanan menuju 1 GW kami tempuh dengan konsistensi dan keyakinan. Beroperasinya Lumut Balai Unit 2, proyek eksplorasi PLTP Gunung Tiga, serta pengembangan proyek lainnya merupakan bukti konsistensi PGE dalam mengembangkan pemanfaatan panas bumi,” ujar Julfi.

        Baca Juga: PGEO Gaet PDSI untuk Pengadaan Jasa Mud Logging Unit, Nilai Kontrak Tembus Rp24,3 Miliar

        Ia juga menambahkan bahwa PGE tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah operasional melalui ekonomi sirkular dan inisiatif sosial yang telah diakui secara global, termasuk delapan penghargaan dalam ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025.

        Saat ini PGE mengelola kapasitas terpasang sebesar 1.932 MW, terdiri dari 727 MW yang dikelola sendiri dan 1.205 MW melalui kerja sama. Perusahaan menargetkan kapasitas mandiri mencapai 1 GW dalam 2-3 tahun dan 1,7 GW pada 2033.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: