Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Astra International (ASII) Bukukan Laba Bersih Rp15,51 Triliun di Semester I 2025

        Astra International (ASII) Bukukan Laba Bersih Rp15,51 Triliun di Semester I 2025 Kredit Foto: Astra Internasional
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Astra International Tbk (ASII) berhasil membukukan peningkatan pendapatan pada semester I 2025, meski laba bersih sedikit tergerus. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, Astra membukukan pendapatan bersih sebesar Rp162,85 triliun.

        Angka ini menunjukkan pertumbuhan tipis 1,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp159,96 triliun. Namun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan 2,15%, dari Rp15,85 triliun menjadi Rp15,51 triliun.

        “Kinerja grup pada semester pertama 2025 mengalami penurunan dibandingkan periode sama tahun lalu, seiring dengan kondisi bisnis yang menantang,” ujar Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, dalam keterangan tertulis.

        Baca Juga: Astra (ASII) Diam-diam Borong 65,29 Juta Saham Emiten RS Hermina (HEAL)

        Djony menyebut bahwa pelemahan harga batu bara dan kondisi pasar otomotif nasional yang belum membaik menjadi faktor utama tekanan ini. Astra pun memperkirakan kondisi tersebut akan membuat kinerja sepanjang tahun ini berada dalam kisaran yang sama. 

        Dari sisi kontribusi per segmen, performa bisnis Astra tercatat bervariasi. Sektor otomotif dan mobilitas yang selama ini menjadi tulang punggung, justru mencatat penurunan laba bersih sebesar 8%, dari Rp5,69 triliun menjadi Rp5,25 triliun.

        Sementara itu, segmen jasa keuangan mencatat kenaikan laba sebesar 6%, menjadi Rp4,37 triliun dari sebelumnya Rp4,11 triliun. Sektor alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi turut menyumbang tekanan, dengan penurunan laba sebesar 15% menjadi Rp4,98 triliun, turun dari Rp5,84 triliun pada semester I tahun lalu.

        Baca Juga: Sah! Astra Property Caplok Mega Manunggal Property

        Namun, beberapa sektor justru menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Agribisnis, misalnya, mencatat lonjakan laba bersih sebesar 40%, menjadi Rp559 miliar dari Rp399 miliar.

        Segmen infrastruktur juga mencatat pertumbuhan yang impresif, dengan laba bersih naik 38% menjadi Rp636 miliar dari sebelumnya Rp461 miliar. Diikuti sektor teknologi informasi yang naik 30% menjadi Rp82 miliar, serta divisi properti yang tumbuh 17% menjadi Rp110 miliar.

        Dari sisi neraca, jumlah aset perusahaan tercatat sebesar Rp487,79 triliun, naik signifikan dari posisi akhir tahun sebelumnya yang sebesar Rp471,35 triliun. Di sisi lain, total liabilitas juga mengalami peningkatan, dari Rp199,37 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp209,04 triliun.

        Sementara itu, jumlah ekuitas turut mencatatkan pertumbuhan, yakni menjadi Rp278,75 triliun dibandingkan Rp271,97 triliun di akhir tahun lalu.

        "Kami tetap optimistis terhadap ketahanan portofolio kami yang terdiversifikasi, dan berkomitmen untuk menjaga kedisiplinan keuangan serta keunggulan operasional sambil terus seksama mencari peluang pertumbuhan jangka panjang,” kata Djony.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: