Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemenperin Pacu Otomotif RI Agar Mampu Bersaing di Pasar Global

        Kemenperin Pacu Otomotif RI Agar Mampu Bersaing di Pasar Global Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memacu daya saing sektor otomotif Indonesia agar mampu bersaing di pasar global.

        Upaya ini dilakukan dengan memperkuat ekosistem industri otomotif nasional melalui kolaborasi strategis antar pemangku kepentingan. 

        Baca Juga: Kemenpar Perkenalkan Destinasi Wisata Dapat Dijangkau dengan Kereta Api

        “Penguatan ekosistem tersebut dilakukan melalui sejumlah strategi, antara lain pengembangan rantai pasok industri, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta pemberdayaan industri kecil dan menengah (IKM) logam dan mesin agar dapat terintegrasi dalam rantai nilai industri otomotif, baik di tingkat nasional maupun internasional,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Senin (4/8).

        Guna mencapai sasaran tersebut, upaya konkret yang dilakukan oleh salah satu unit kerja di bawah BSKJI, yakni Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Logam dan Mesin (BBSPJILM) Bandung sukses menyelenggarakan Forum Industri bertajuk “Penguatan Ekosistem Industri Otomotif Berbasis Sumber Daya Lokal di Wilayah Subang dan Sekitarnya”, beberapa waktu  lalu.

        Dalam sambutannya mewakili Kepala BSKJI pada forum tersebut, Sekretaris BSKJI Sri Hastuti Nawaningsih menyampaikan, kolaborasi menjadi kunci penting dalam membangun industri yang berdaya saing dan berkelajutan. Oleh karenanya, BSKJI berkomitmen untuk mendukung pengembangan dan pembangunan industri nasional melalui program layanan teknis di Balai Besar dan Balai Industri. 

        “Untuk mengoptimalkan layanan di balai, Kemenperin juga mendorong unit pelayanan teknis menjadi Badan Layanan Umum (BLU) agar hambatan dalam pelayanan industri dapat diatasi,” ungkapnya. BSKJI pun memberikan apresiasi kepada BBSPJILM Bandung yang menguatkan sinergi pemerintah pusat dan daerah, industri besar, IKM lokal, serta lembaga pendidikan dan litbang dalam mendukung ekosistem industri otomotif, khususnya kendaraan listrik di Subang dan wilayah sekitarnya.

        Pada rangkaian kegiatan forum saat itu, juga dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Subang dengan BBSPJILM, yang dilakukan oleh Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi dan Kepala BBSPJILM Gunawan. Kerja sama ini sebagai bentuk komitmen bersama untuk pengembangan IKM logam dan mesin di Subang.

        Wakil Bupati Subang juga menyampaikan apresiasi atas inisiasi BBSPJILM dalam menyelenggarakan forum ini. “Kami berterima kasih kepada BBSPJILM yang telah menjadi inisiator kegiatan ini. Harapan kami, kegiatan ini menjadi titik awal kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun dan mengembangkan IKM di Subang. Hal ini diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran yang saat ini mencapai 6,73% dari total penduduk dan meningkatkan PDB daerah Subang,” ujar Agus.

        Kepala BBSPJILM mengemukakan, pihaknya memiliki mandat untuk mendukung peningkatan daya saing industri melalui layanan optimalisasi dan pemanfaatan teknologi, standardisasi, pengujian, kalibrasi, pelatihan, dan konsultansi industri logam dan mesin. 

        “Forum ini menjadi wadah strategis untuk menyatukan langkah, menyelaraskan visi dan aksi semua pihak dalam memanfaatkan peluang besar ini, agar tidak hanya menjadi kebanggaan nasional semata, namun juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan daerah, khususnya di wilayah Subang, Majalengka, Sumedang, dan sekitarnya,” tuturnya.

        Pada saat diskusi panel, Direktur Kawasan Industri Surya Cipta, Grace Octalian memaparkan strategi pengelolaan kawasan industri Smartpolitan Subang untuk menarik investor global, termasuk kerja sama erat dengan pemerintah pusat dan daerah, serta penyiapan fasilitas infrastruktur industri yang terintegrasi.

        Sebagai informasi, saat ini sedang dibangun enam perusahaan industri besar dari berbagai sektor di Kawasan Industri Surya Cipta yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Sektor itu antara lain industri otomotif, tekstil, dan industri pendukung lainnya yang berpotensi membangun supply chain berbasis sumber daya lokal.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: