- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Wall Street Menguat, Pasar Saham Optimistis Soal Pemangkasan Suku Bunga AS
Kredit Foto: Istimewa
Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup menguat pada Senin (4/8). Hal ini terjadi seiring investor memanfaatkan peluang beli setelah aksi jual sebelumnya dan meningkatnya spekulasi bahwa pemangkasan suku bunga akan dilakukan Federal Reserve (The Fed) di September.
Dilansir dari Reuters, Selasa (5/8), berikut ini adalah catatan pergerakan indeks utama dari Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street):
- S&P 500 (SPX): Naik 1,48% ke 6.330,07
- Nasdaq Composite (IXIC): Melonjak 1,94% ke 21.050,56
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): Menguat 1,35% ke 44.177,36
Probabilitas pemangkasan suku bunga pada bulan depan kini mencapai sekitar 84%. Pasar juga memperkirakan setidaknya dua kali penurunan suku bunga masing-masing 25 basis poin hingga akhir tahun ini.
Data ketenagakerjaan untuk bulan lalu menunjukkan pertumbuhan yang jauh di bawah ekspektasi. Lebih lanjut, angka bulan Mei dan Juni juga mengalami revisi turun tajam, memperkuat tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja dari AS.
“Hari ini adalah momen aksi beli setelah penurunan tajam sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa masih banyak investor yang melihat peluang di pasar,” kata Kepala Riset dan Strategi Kuantitatif Horizon Investments, Mike Dickson.
Namun ia juga menambahkan bahwa pasar tenaga kerja tampaknya lebih lemah dari perkiraan. Di sisi lain, ekspektasi pemangkasan suku bunga yang meningkat memberikan dukungan pada sentimen pasar.
Di tengah optimisme pasar, investor juga masih mencermati dinamika politik dan kebijakan ekonomi di Washington. Presiden AS Donald Trump memicu kontroversi dengan memecat Kepala Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS), Erika McEntarfer.
Selain itu, pengunduran diri mendadak Gubernur The Fed Adriana Kugler membuka peluang bagi Trump untuk merombak kepemimpinan bank sentral dan mendorong agenda pemangkasan suku bunga lebih agresif.
Baca Juga: Trump Ngambek, Tarif Impor India Bakal Naik Melebihi 25%
Trump sebelumnya berulang kali mengkritik The Fed karena dinilai lambat menurunkan suku bunga di tengah perlambatan ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: