- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
Perkeretaapian dan Maritim Jadi Pilar Penting Sistem Transportasi Nasional
Kredit Foto: (Istimewa)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan sektor perkeretaapian dan maritim selain strategis juga menjadi pilar penting dari sistem transportasi nasional.
Pasalnya kedua sektor tersebut memiliki keunggulan utama dibandingkan transportasi lainnya, seperti kapasitas besar, efisiensi bahan bakar, dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Kemenpar Dorong Masyarakat Mandalika Ciptakan Ekosistem Wisata Berkelanjutan
Ini disampaikan Menko AHY saat membuka pameran RailwayTech Indonesia 2025 dan INAMARINE 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Kemajuan teknologi telah membuat sistem perkeretaapian menjadi lebih cepat, aman, hemat energi, dan ramah lingkungan,” jelasnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Infra, Jumat (8/8).
Pemerintah, kata Menko AHY, kini tengah fokus merevitalisasi infrastruktur perkeretaapian, termasuk elektrifikasi dan rehabilitasi lebih dari 75 jembatan rel kritis yang rata-rata berusia lebih dari 100 tahun. Langkah ini dinilai fundamental untuk menjamin keselamatan dan ketahanan sistem transportasi nasional ke depan.
Komitmen terhadap konektivitas terintegrasi juga tercermin dari penyusunan Rancangan Undang-Undang Sistem Transportasi Nasional, yang akan menggabungkan lebih dari 25 regulasi yang tersebar di berbagai tingkatan.
“RUU ini akan memperkuat sistem transportasi multimoda dan memperbaiki koordinasi lintas wilayah dan institusi,” jelasnya.
Dalam pidatonya, Menko AHY juga menyampaikan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperpanjang jalur Kereta Cepat Jakarta–Bandung hingga ke Surabaya. Proyek ini, menurutnya, adalah langkah strategis menghadirkan mobilitas yang lebih cepat, bersih, dan terintegrasi.
“Ini bukan sekadar lanjutan proyek. Ini adalah misi besar untuk menghadirkan mobilitas yang lebih cepat, bersih, dan terintegrasi. Kita harus membangun lebih baik, merencanakan lebih baik, dan mengeksekusi lebih baik,” tegasnya.
Terakhir, Menko AHY juga menegaskan pentingnya memperkuat konektivitas antarmoda. Menurutnya, Indonesia sebagai negara kepulauan tidak bisa hanya mengandalkan satu sistem transportasi. Sinergi antara jalur darat dan laut mutlak diperlukan.
Melalui forum-forum seperti ini, Menko AHY berharap tercipta kolaborasi yang lebih kuat antara pelaku industri, swasta, dan pemangku kepentingan lain untuk mendorong lompatan kemajuan sistem transportasi Indonesia ke masa depan.
“Kita harus memastikan visi konektivitas kita bersifat holistik dan inklusif, tidak hanya menghubungkan darat ke darat, tapi juga darat ke laut,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: