Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        OCBC: Kunci Keuangan Rumah Tangga Ada di Kesepakatan Suami-Istri

        OCBC: Kunci Keuangan Rumah Tangga Ada di Kesepakatan Suami-Istri Kredit Foto: Azka Elfriza
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menekankan pentingnya kesepakatan antara suami dan istri dalam mengelola keuangan rumah tangga sebagai strategi mencegah bias gender dan memperkuat perencanaan finansial.

        Komisaris Independen OCBC, Betti S Alisjahbana, mencontohkan fenomena di Jepang pasca-Perang Dunia II, di mana suami menyerahkan seluruh gajinya kepada istri dan hanya menerima uang saku bulanan (okozukai).

        Namun, tren mulai berubah pada pasangan yang sama-sama bekerja akibat stagnasi gaji dan kenaikan biaya hidup. Bahkan, beberapa istri kini berperan sebagai investor atau trader untuk mengembangkan pendapatan keluarga.

        “Menurut saya itu bagus ya. Jadi artinya, kalau saya melihat setiap keluarga itu perlu punya kesepakatan antara suami dan istri sendiri. Artinya, tidak harus petanya itu harus begini,” ujar Betti dalam Media Talk di OCBC Tower, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).

        Baca Juga: OCBC Percaya Ruang Kerja Adil Gender Akan Buka Peluang Sama untuk Semua

        Betti menegaskan pembagian peran harus disesuaikan dengan kekuatan masing-masing pihak, bukan dipaksakan oleh norma atau tekanan sosial.

        “Saya dan suami saya punya kesepakatan sendiri. Apa yang saya lakukan, apa yang dia lakukan, yang mungkin tidak sama dengan orang lain," tuturnya.

        Betti menegaskan bahwa pembagian peran dalam rumah tangga idealnya disesuaikan dengan keunggulan masing-masing pasangan, bukan sekadar mengikuti pola umum.

        Baca Juga: OCBC Syariah Tingkatkan Literasi Siswa dan Kualitas Fasilitas Pendidikan di Cianjur Lewat Program AMAL meNYALA Negeriku

        "Karena memang saya punya kekuatan sendiri, suami saya punya kekuatan sendiri, dan kita memutuskan untuk melakukan hal-hal di mana masing-masing kita kuat,” lanjutnya.

        Menurutnya, keputusan keuangan sebaiknya dibuat bersama dan tidak didominasi satu pihak. “Jadi sepanjang dua-duanya setuju, yuk kamu jago investasi, kamu deh investasi, biar suami cari uangnya, lalu kamu duplikasi. Dan dua-duanya setuju, it's good. Yang penting adalah antara suami dan istri membangun kesepakatan,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Azka Elfriza
        Editor: Djati Waluyo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: