BI Salurkan KLM Rp384 triliun ke Perbankan, Guna Dorong Penyaluran Kredit
Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Bank Indonesia (BI) menyalurkan insentif melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) dengan total mencapai Rp384 triliun hingga minggu pertama Agustus 2025
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan penyaluran KLM dilakukan guna memperkuat penyaluran kredit perbankan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Total insentif KLM mencapai Rp384 triliun, yang disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp171,5 triliun, bank BUSN sebesar Rp169,2 triliun, BPD sebesar Rp37,2 triliun, dan KCBA sebesar Rp5,7 triliun,” kata Perry dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Secara sektoral, insentif KLM disalurkan kepada sektor-sektor prioritas yakni Pertanian, Real Estate, Perumahan Rakyat, Konstruksi, Perdagangan dan Manufaktur, Transportasi, Pergudangan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta UMKM, Ultra Mikro, dan Hijau.
Perry mengatakan, longgarnya likuiditas perbankan tersebut juga ditopang oleh pertumbuhan DPK pada Juli 2025 yang meningkat menjadi 7,00% (yoy) seiring ekspansi keuangan Pemerintah.
Sementara itu, total penyaluran kredit pada Juli 2025 tumbuh sebesar 7,03% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juni 2025 sebesar 7,77% (yoy).
Berdasarkan penggunaan, pertumbuhan kredit konsumsi dan kredit modal kerja belum kuat yang masing-masing tumbuh sebesar 8,11% (yoy) dan 3,08% (yoy) sedangkan kredit investasi tumbuh tinggi sebesar 12,42% (yoy) sejalan dengan tingginya pertumbuhan investasi.
Dari sisi pembiayaan syariah, pertumbuhan tercatat 8,31% (yoy). Namun, penyaluran kredit UMKM masih terbatas dengan pertumbuhan hanya 1,82% (yoy).
“Ke depan, kebijakan KLM akan terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan melalui optimalisasi insentif pada sektor yang berkontribusi tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja serta selaras dengan program-program Asta Cita Pemerintah,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: